Ratusan Petani Singkong Lampung Utara Gelar Aksi Tuntut Kenaikan Harga
Ratusan petani Gelar demo di depan halaman kantor DPRD Lampung Utara-Foto Hasan-
LAMPURA, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Ratusan petani singkong dari 23 kecamatan di Kabupaten Lampung Utara menggelar aksi unjuk rasa pada Kamis, 12 Desember 2024, menuntut kenaikan harga singkong.
Aksi dimulai pukul 08.00 WIB di Taman Sahabat Kotabumi, kemudian massa bergerak menuju Kantor Pemkab dan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Utara.
Dalam aksinya, para petani menuntut harga singkong dinaikkan menjadi Rp 1.500 per kilogram.
Mereka juga meminta agar potongan yang dikenakan pabrik dipangkas menjadi 15%, yang saat ini berkisar antara 20 hingga 25%.
BACA JUGA:KPU Provinsi Lampung Sukses Menyabet Tiga Penghargaan pada Ajang Anugerah SPIP
Selain itu, mereka menduga adanya manipulasi timbangan di beberapa pabrik singkong di Lampung Utara yang merugikan petani.
“Dengan harga singkong yang rendah, petani mengalami kerugian besar. Biaya tanam, pemupukan, dan panen tidak sebanding dengan harga jual,” ujar seorang petani yang ikut dalam aksi.
Menanggapi tuntutan ini, Ketua DPRD Lampung Utara, Yusrizal, bersama jajaran, menggelar rapat musyawarah dengan perwakilan petani, pihak perusahaan, dan instansi terkait di Kantor DPRD.
Dalam rapat tersebut, Yusrizal menyampaikan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
BACA JUGA:Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan 1,5 Kg Sabu, Empat Pelaku Ditangkap
“Kita akan kawal dan perjuangkan aspirasi petani. Kita perlu mencari formula yang tepat agar perjuangan ini tidak sia-sia,” ujar Yusrizal.
Dalam musyawarah tersebut, Asisten I Pemkab Lampung Utara, Mankodri, turut menegaskan bahwa pemerintah daerah siap membantu petani dalam mengatasi masalah anjloknya harga singkong dan dugaan manipulasi timbangan oleh pihak pabrik.
“Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dan DPRD siap mendukung para petani. Kami akan mengakomodir masalah harga singkong dan timbangan yang merugikan,” kata Mankodri.
Sementara itu, perwakilan dari Pabrik Sinar Laut, Subardi, menjelaskan bahwa penurunan harga singkong disebabkan oleh persaingan dengan produk impor, khususnya sagu yang lebih murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: