Aksinya Dikecam, Lidia Thorpe Tegas Menentang Penjajahan

Aksinya Dikecam, Lidia Thorpe Tegas Menentang Penjajahan

Senator Aborigin Lidia Thorpe menentang kehadiran Raja Charles III di Parlemen Australia-instagram@senatorthorpe-

BACA JUGA:Ini Sosok Pemimpin Sementara Hamas Setelah Kematian Yahya Sinwar

"Kita punya banyak hal yang belum selesai, tapi saya tidak ingin terjebak dalam hal negatif. Mari kita duduk bersama dan berdiskusi untuk generasi mendatang demi penyembuhan," ujarnya.

Sementara itu, tidak semua pihak sepakat dengan pendekatan damai yang diusulkan Sheridan. 

Wayne Coco Wharton, seorang aktivis Kooma, hadir di Canberra sebagai bagian dari "hari perlawanan" terhadap kunjungan Kerajaan Inggris. 

Dia berusaha untuk menyerahkan surat panggilan dari Pengadilan Kriminal Internasional kepada Raja Charles terkait tuduhan kejahatan genosida, namun dilarang mendekati raja. 

BACA JUGA:Diterpa Tuduhan Pemerkosaan, Kylian Mbappe Kaitkan Perselisihan dengan PSG

Wharton menegaskan bahwa semua kekayaan yang diperoleh Britania Raya berasal dari hasil langsung pembantaian dan perang terhadap masyarakat pribumi Aborigin Australia.

Thorpe, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa tindakannya mendapat dukungan dari pengurus adat Ngambri Ngunnawal serta Elders dari Gerakan Kedaulatan Hitam (Blak Sovereign Movement). 

Dia merasa perlu bersuara untuk menentang apa yang disebutnya sebagai genosida dan perampasan tanah, air, serta udara oleh Kerajaan Inggris.

“Raja bukanlah Penguasa kami, dia bukan Raja kami. Saya telah meminta pertemuan dengannya, tetapi diabaikan. Hari ini saya merasa sudah tepat untuk berbicara atas nama dan Blak Sovereign Movement untuk menyerukan genosida dan invasi serta pencurian tanah, air, dan udara kami,” kata Thorpe.

BACA JUGA:Hancurkan Jalan Penghubung, Kim Jong-un Murka Drone Korsel Terbang di Langit Pyongyang

Isu-isu seputar kolonialisme dan hak-hak penduduk pribumi Aborigin masih menjadi topik yang sangat sensitif di Australia, terutama ketika melibatkan simbol-simbol kekuasaan seperti kerajaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: