Evil Twin Attack, Modus Baru Penipu Kuras Rekening Korban

Evil Twin Attack, Modus Baru Penipu Kuras Rekening Korban

Evil Twin Attack kian marak, penipu gunakan WiFi palsu untuk mencuri data dan uang korban-Freepik.com@racool_studio-

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Penipu kini memiliki banyak cara untuk mengelabui korban dan mencuri uang dari rekening mereka. 

Salah satu modus yang tengah marak dan menjadi perhatian khusus adalah penipuan dengan metode Evil Twin Attack.

Penipuan ini umumnya menyasar pengguna WiFi gratis di tempat-tempat umum. 

Evil Twin Attack secara harfiah berarti "serangan kembaran jahat", di mana pelaku menciptakan titik akses (access point) palsu yang terlihat mirip dengan jaringan WiFi asli. 

BACA JUGA:Bocoran Galaxy S25 Ultra: Desain Lebih Ramping, Lebih Nyaman Digenggam

Korban yang terkoneksi ke jaringan palsu tersebut tanpa disadari memberikan akses kepada penipu untuk membobol perangkatnya dan mencuri informasi penting, termasuk data rekening.

"Seiring meningkatnya kebiasaan masyarakat menggunakan WiFi gratis di mana saja, Anda bisa memperkirakan serangan Evil Twin Attack akan semakin sering terjadi," ungkap Matt Radolec, Wakil Presiden Cloud di perusahaan keamanan data Varonis, dalam kutipannya di CNBC Internasional, Selasa (1 Oktober 2024).

Kelemahan keamanan ini seringkali memanfaatkan kebiasaan banyak orang yang terburu-buru masuk ke jaringan WiFi tanpa membaca syarat dan ketentuan atau memeriksa URL yang muncul.

"Orang-orang cenderung cepat-cepat mengklik 'terima' atau 'sambungkan', terutama saat berada di lokasi baru," tambah Radolec.

BACA JUGA:Cara Ganti Nomor HP di Akun DANA

Teknologi semakin canggih, dan perangkat kecil yang digunakan dalam kejahatan ini bisa disembunyikan di mana saja tanpa diketahui korban. 

Melalui perangkat ini, penipu dapat menampilkan halaman login yang tampak asli, sehingga bisa membuat korban lengah dan memasukkan nama pengguna serta kata sandi mereka.

Menurut Brian Alcorn, seorang konsultan IT, data-data yang dicuri ini bisa dieksploitasi di masa depan.

“Korban, terutama traveler yang kelelahan atau terburu-buru, lebih mudah terjebak oleh penipuan ini,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: