DPRD Lampung Nilai PRL 2024 Jadi Ajang Cari Cuan Bagi Penyelenggara

DPRD Lampung Nilai PRL 2024 Jadi Ajang Cari Cuan Bagi Penyelenggara

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - DPRD Lampung menilai Pekan Raya Lampung (PRL) tahun 2024 lebih menjadi ajang mencari keuntungan (cuan) daripada pesta rakyat dan ajang promosi keberhasilan pembangunan Pemerintah.

Hal ini disampaikan oleh Anggota DPRD Lampung dari Fraksi Demokrat Deni Ribowo

Ia menyatakan bahwa sejak awal perencanaan Pekan Raya Lampung, pihaknya sudah mengkritisi banyak hal.

"Dari pra-persiapan pun sudah banyak hal yang tidak mencerminkan Pekan Raya," ujarnya.

BACA JUGA:Warga Pajar Bulan Keluhkan Sulitnya Mendapat LPG 3 Kg

"Pekan Raya itu kan sebuah tempat pertemuan orang-orang untuk berbagi kegiatan hiburan atau komersial dalam jangka waktu sementara," kata Deni Ribowo.

"Pekan raya ini sejak dahulu kala dijadikan tempat liburan, menjadi ajang hiburan masyarakat Lampung, dan ajang promosi keberhasilan pemerintah Provinsi Lampung, kabupaten/kota, BUMD, BUMN, serta perusahaan-perusahaan yang memiliki potensi untuk menopang pembangunan dan perekonomian kesejahteraan masyarakat Provinsi Lampung," ungkap Deni Ribowo yang akrab disapa DRB.

Ia menambahkan bahwa pihaknya sudah mengkritisi sejak awal penyelenggaraan yang terkesan fokus mencari keuntungan.

"Sejak awal kita sudah mengkritisi, dari promosinya sudah ada embel-embel mencari cuan dalam artian mencari uang. Banyak sekali masyarakat yang mengeluhkan mahalnya tiket masuk ke Pekan Raya ini," lanjutnya.

BACA JUGA:Rembuk Stunting, Stakeholder Diminta Serius Menurunkan Jumlah Kasus di Lampung Barat

Selain itu, banyak juga mengeluhkan terkait sewa stand yang terlalu mahal.

"Agak lucu juga, mereka sewa lokasi milik Pemprov tapi pemda dan OPD harus menyewa stand dengan harga yang fantastis. Ini juga membuat kita prihatin," tambahnya.

Deni Ribowo melanjutkan bahwa polemik keluhan masyarakat terkait penyelenggaraan PRL tahun 2024 memang banyak mengecewakan berbagai pihak.

"DPRD hanya mengawasi dan mengkritik dari awal karena PRL ini merupakan wajah Provinsi Lampung yang ditampilkan. Maka dari itu, kita mengkritik agar penyelenggaraannya semakin baik. Dari awal kita memberikan masukan melalui kritik tersebut. Namun terkait keluhan masyarakat tentang tiket dengan harga Rp50 ribu, masyarakat kita akan mendapatkan apa nantinya?" pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: