Warga Pajar Bulan Keluhkan Sulitnya Mendapat LPG 3 Kg

Warga Pajar Bulan Keluhkan Sulitnya Mendapat LPG 3 Kg

Ilustrasi gas LPG--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Masyarakat Kelurahan Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas Elpiji (LPG) subsidi ukuran 3 kilogram.

Bahkan karena sulitnya masyarakat harus mondar-mandir dari warung ke warung untuk mendapatkan gas LPG tersebut. 

Ketika ditemukan ada warung yang masih memiliki stok, warga harus rela membeli dengan harga diatas harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp25.000-27.000 per tabung.

Salah satu ibu rumah tangga Maydarlis mengatakan, dirinya yang berdomisili di Kelurahan Pajar Bulan dan tinggal ngontrak bersama suami dan anaknya harus beli makanan di warung karena tidak bisa masak lantaran tidak ada gas. 

BACA JUGA:Rembuk Stunting, Stakeholder Diminta Serius Menurunkan Jumlah Kasus di Lampung Barat

Beruntung setelah berkeliling dari warung ke warung ada salah satu yang masih punya stok gas LPG dan dijual harga Rp25 ribu. 

"Karena kebutuhan ya saya ambil aja dari pada kami harus beli nasi bungkus yang jika dihitung biayanya lebih besar," katanya.

Terpisah masyarakat lainnya Jefri Ardiansyah mengatakan, dan merasa aneh kok dapat terjadi kelangkaan gas LPG di posisi sekarang. 

Sebab kata dia biasanya kelangkaan terjadi menjelang lebaran karena pengiriman lebih banyak dan stok tidak ditambah.

BACA JUGA:11 KPM di Desa Sidoharjo Kembali Terima BLT Triwulan II

"Kalau memang ini terjadi kelangkaan tentunya perlu ditindaklanjuti untuk mengetahui penyebab sebenarnya sebab aneh terasa jika sekarang ini gas elpiji langka padahal kan kita tahu kelangkaan biasanya dialami masyarakat saat menjelang lebaran seperti Idul Fitri karena penggunaan yang meningkat, ini justru penggunaan normal tapi kok gas sulit didapat di warung," katanya.  

Saat awak media ini menelusuri di beberapa warung dari keterangan pemilik warung pengecer pengiriman dari warung resmi yang biasa berkeliling terputus karena disebutkan stok belum dikirim dari pusat atau dari Bandar Lampung sehingga secara otomatis terjadi kenaikan karena masyarakat yang berebutan. 

"Kami juga tidak tahu pak terjadinya kelangkaan ini yang pastinya stok pengiriman yang biasanya normal sekarang terhenti dan apa penyebabnya kami sendiri belum tahu," ungkap Pak Alla, salah satu pemilik warung. 

Di pekon lain disebutkan tidak ada kelangkaan namun harga jual cukup tinggi antara Rp27.000-28.000/tabung. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: