Temukan Kejanggalan, Anggota DPRD Lampung Barat Minta Paving Block GSG Bung Karno Dibongkar

--
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan dan Penghijauan, BRI Gandeng Pekon Sukarame Tanam Bibit Alpukat
"Kami sudah menegur pihak rekanan untuk membenahinya, agar pekerjaan kanstin dirapikan lagi, kemudian untuk paving block yang rusak itu tidak boleh dipakai dan diganti dan menurut rekanan rusaknya sebagian paving block itu karena saat pengangkutan menggunakan mobil dump truck," lanjut Alex.
Lebih lanjut Alex mengungkapkan, anggaran Rp199.503.000,- bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lampung Barat tersebut tidak hanya untuk pemasangan paving block.
Alex merincikan, untuk pekerjaan paving block dengan volume 641 meter persegi, pekerjaan kanstin 15 meter, pekerjaan beton untuk jalan 21 meter dan pemasangan batu tiga meter. Belum lagi ada ada persiapan pematangan lahan, bongkaran kosrekan eks bangunan musholla.
"Jadi anggaran sebesar Rp 199.503.000,- tersebut terbagi untuk beberapa pekerjaan, sehingga bukan semuanya untuk paving block, jadi selain paving block, ada pemasangan kanstin, beton dan pemasangan batu," sambungnya.
BACA JUGA:Lepas Jabatan Peratin Maju ke Pileg 2024, Ismet Liza Digantikan oleh Asmaranita
Diberitakan sebelumnya, lagi-lagi proyek pemerintah dapat kritikan dan keluhan, kali ini pengerjaan pembangunan paving block halaman GSG Bung Karno, Kelurahan Tugusari, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat disuarakan lantaran terkesan proyek asalan.
Terlampir di papan proyek, kegiatan itu berupa pembangunan area parkir GSG Bung Karno milik DPUPR telan dengan anggaran yang cukup fantastis Rp199.503.000, Dan pengerjaannya dilakukan oleh CV Zhiran Putra Manggala
Dari sumber informasi yang dapat dipercaya pengerjaan proyek yang diperkirakan volumenya 15 X 40 Meter Persegi tersebut banyak kejanggalan.
Dikatakan dugaan asal-asalan bahkan disinyalir tidak memenuhi spesifikasi seperti kualitas Paving, hingga pengolahan lokasi. Berpotensi jadikan bangunan tersebut dikhawatirkan tidak akan mampu bertahan lama bukan tanpa alasan.
BACA JUGA:Rekanan Proyek Parkir GSG Bung Karno Pastikan Tindaklanjuti Temuan Dinas PUPR
Hal itu ditemukan paving block yang digunakan asal cetak, material yang digunakan campuran pasir sampah yang bercampur batu-batu apung kecil dan mudah pecah (sompel).
"Sepengetahuan kami untuk pembuatan paving block, pasir yang digunakan pasir murni bahkan harus diayak agar tidak ada sampah batu, lalu diaduk dengan material semen. Tapi yang dipasang justru sebaliknya bahan sampah pasir, dengan banyaknya batu apung," sebutnya.
Juga cukup memprihatinkan lantai atau tanah sebagai dasar ditimbun juga menggunakan juga pasir sampah. Yang jika dilindas roda kendaraan pasti akan bergeser dan akan menjadikan permukaan tidak rata dan menimbulkan paving pecah.
"Kami merasa prihatin, masih ada di temukan proyek fisik yang dikerjakan yang terkesan asalan," keluhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: