Antisipasi Bencana, BPBD Lampung Bentuk Destana di Beberapa Titik Rawan Bencana
Kepala BPBD Provinsi Lampung Rudy Syawal--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung menyebut ada 7 wilayah di Lampung rawan bencana.
Ketujuh daerah tersebut yaitu, Bandar Lampung, Lampung Barat, Pesisir Barat, Pesawaran, Lampung Selatan, Lampung Timur, Tulang Bawang.
Untuk mengantisipasi bencana yang terjadi di wilayah Lampung khususnya beberapa daerah yang rawan bencana tersebut, Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudy Syawal Sugiarto mengatakan pihaknya mempunyai Satgas yang aktif selama 24 jam.
"Satgas kita aktif 24 jam ada 31 orang untuk menerima informasi jika terjadi bencana. Apabila ada penanganan darurat kita koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana," ungkapnya, Minggu 16 Juli 2023.
BACA JUGA:Bakal Dilelang, Kecamatan Pulau Pisang Seberangkan 5 Kendaraan Dinas
Lanjutnya, setelah BNPB turun ke lokasi bencana melakukan asesmen apa yang dibutuhkan di daerah terdampak.
"Kalau terkait kerusakan infrastruktur agak panjang prosesnya dan itu ada deputi penanganan darurat lalu berkoordinasi dengan Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB," terangnya.
"Jika terkait dengan logistik kita sudah ada forum resiko bencana tingkat provinsi yang diisi oleh teman-teman media, perguruan tinggi dan ada dari forum CSR jadi setiap kejadian kita itu menjadi garda terdepan seperti Basarnas, PMI juga ada forum resiko relawan yang setiap kejadian bencana mereka hadir duluan," terangnya.
Pihak juga dalam meningkatkan kapasitas antisipasi bencana membuat Desa tangguh bencana (Destana) di beberapa titik wilayah Lampung.
BACA JUGA:Kegiatan Tambal Sulam Lamban, Warga Berharap Segera Diselesaikan
Destana bertujuan untuk memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.
"Di Way Kanan kita ada satu. Kedepan kita akan membuat Desa Tangguh Bencana di Banjit Way Kanan," terangnya.
Kemudian dengan perkembangan teknologi sudah mampu memberikan informasi terkait cuaca atau perubah cuaca yang mampu berdampak kepada terjadinya bencana alam.
"Jadi masyarakat itu sekarang sudah mulai melihat teknologi ya, jadi mengupdate informasi-informasi yang disampaikan melalui BMKG, BPBD, dan BNPB jadi kita mengupdate cuaca harian setiap ada perubahan cuaca," pungkasnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: