Langkah Awal Mitigasi Konflik Satwa Liar Beruang di Pekon Serungkuk, BKSDA Gandeng TNBBS dan KPH

Langkah Awal Mitigasi Konflik Satwa Liar Beruang di Pekon Serungkuk, BKSDA Gandeng TNBBS dan KPH

Ilustrasi Beruang Madu-pixabay.com@dayamay-

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Menindaklanjuti konflik satwa liar beruang madu yang terjadi di wilayah Pekon Serungkuk, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat

Seksi Konservasi Wilayah III Lampung Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu akan berkoordinasi dengan balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan KPH II Liwa Dinas Kehutanan Provinsi Lampung untuk melakukan mitigasi pendahuluan. 

Hal demikian disampaikan Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Bengkulu, Irhamudin, Rabu 12 Juli 2023.

Irhamudin mengatakan, pihaknya telah menerima laporan resmi yang disampaikan pemerintah Pekon Serungkuk, pada Selasa 12 Juli 2023. 

BACA JUGA:Pemkab Lampung Barat-BPJS Ketenagakerjaan Tandatangani MoU, Sekaligus Serahkan Santunan Kematian-Kartu

Dengan telah diterimanya laporan tertulis itu, maka proses sudah masuk dalam antrian. Namun sebelum turun ke lokasi, tim akan lebih dulu melakukan mitigasi konflik harimau dan beruang yang di wilayah Kabupaten Pesisir Barat.

“Sudah masuk antrian, sebelum ke Pekon Serungkuk, tim akan lebih dulu melakukan mitigasi konflik harimau dan beruang di Pesisir Barat, tapi untuk langkah awal kami sudah berkoordinasi dengan TNBBS dan KPH 2 Liwa selaku pemangku kawasan yang terdekat untuk melakukan mitigasi pendahuluan,” ujar Irhamudin.

Disamping menunggu upaya mitigasi itu, pihaknya pihaknya mengimbau masyarakat untuk sementara waktu jangan dulu aktivitas berkebun, jika terpaksa harus ke kebun tetap hati hati dan waspada. 

“Untuk menghindari dan melindungi hewan ternak dari serangan beruang, upaya yang bisa lakukan di sekitar kandang, ialah dibeberapa titik pasang alat bunyi-bunyian terbuat dari kaleng bekas atau dari bahan apa saja yang terhubung dengan tali berfungsi sebagai alarm menghasilkan bunyi bunyian, jika beruang terkena tali tersebut otomatis kaleng akan berbunyi, dan seketika itu juga beruang kaget dan dia akan lari,” pesannya.

BACA JUGA:Bagian Administrasi Pembangunan Kabupaten Lampung Barat Gelar Rakor POP Triwulan II

Kemudian langkah selanjutnya, sekitar kandang diberikan penerangan yang cukup dan membuat api unggun di sekitar kandang. 

“Terakhir tips untuk manusianya, jika bertemu langsung atau kepergok langsung dengan beruang, usahakan jangan panik dan membelakangi satwa beruang, yang kita lakukan adalah mundur pelan pelan sampai satwa hilang dari pandangan kita, setelah dianggap aman lalu lari sekencang kencangnya menjauh dari satwa tersebut,” tandasnya. 

Untuk diketahui, sebelumnya Warga Pemangku 1, 2 dan 4 Pekon Serungkuk, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat dibuat resah oleh kemunculan dua ekor beruang madu yang masuk ke pemukiman warga setempat.

Setelah sebelumnya memangsa lima ekor ternak kambing di Pemangku 2 pada Mei 2023 lalu, dua ekor beruang madu tersebut kembali merusak dinding rumah dan televisi milik Yuyun Setiani warga Pemangku I pada dini hari Sabtu 8 Juli 2023 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: