Harga Jual Kopi Catatkan Sejarah, Diprediksi Masih akan Terus Naik
Harga kopi mengalami kenaikan-Ilustrasi/FREEPIK.COM-
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Harga jual kopi robusta di Kabupaten Lampung Barat yang mengalami kenaikan drastis di tingkat petani merupakan sejarah sejak berdirinya Lampung Barat.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Lampung Barat, saat ini harga kopi robusta Rp35 ribu hingga Rp38 ribu per kilogram untuk biji kopi robusta asalan.
Sementara basis atau grade A, menyentuh angka Rp 41 ribu per kilogram dan premium atau petik merah, mencapai Rp 45 ribu per kilogram.
Kepala Disbunnak Lampung Barat Yudha Setiawan mengatakan, sebelumnya, harga kopi di Lampung Barat, hanya Rp18 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram.
BACA JUGA:Ratusan Warga Kabupaten Lampung Barat Terkena TBC
Namun saat ino petani kopi bisa sumringah dengan harga jual yang tinggi.
”Kami memprediksi, kenaikan harga kopi ini akan terus terjadi hingga bulan Desember 2023 mendatang, kenaikan yang terjadi saat ini merupakan kenaikan harga kopi tertinggi sepanjang sejarah di Lampung Barat,” ungkapnya.
Selama ini, kata dia, kenaikan harga yang terjadi sekarang merupakan kenaikan yang tertinggi sepanjang sejarah di Lampung Barat.
Karena sebelumnya belum pernah menyentuh harga seperti yang terjadi saat ini, dan biasanya yang terjadi itu harganya fluktuatif.
BACA JUGA:FBSB ke-9 akan Digelar Pertengahan Juni, Saksikan Kemeriahannya !
”Naiknya harga kopi di Lampung Barat dikarenakan sedang terjadi kelangkaan di beberapa wilayah Lampung Barat. Kemudian, ada sejumlah pengepul kopi yang memiliki strategi bisnis dengan menyimpan hasil panen kopi sebelumnya,” bebernya.
Petani dan pengepul, kata dia, memiliki strategi bisnis sendiri, misalnya hasil panen 4 ton, 2 ton mereka jual dan 2 ton lagi ditahan.
Otomatis saat itu produksi yang dijual sedikit, ketika waktunya tiba yakni kopi di petani sudah habis. Mereka jual kembali yang disimpan itu dan harganya jadi naik.
”Rata-rata pengepul yang melakukan strategi tersebut merupakan pengepul besar. Karena mungkin mereka juga memiliki hubungan yang luas dengan pasar dunia, jadi tau prediksi-prediksinya akan naik apa turun," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: