Ratusan Warga Kabupaten Lampung Barat Terkena TBC

Ratusan Warga Kabupaten Lampung Barat Terkena TBC

Ratusan warga Lampung Barat terkena TBC-Ilustrasi/FREEPIK.COM-

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kasus Tuberkulosis (TBC) yang ditemukan di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) dari Januari hingga Mei tahun 2023 mencapai 148 kasus.

“Dari Januari hingga Mei ini sudah ada 148 kasus TBC yang ditemukan dan diobati di Puskesmas dan Rumah Sakit,” kata Kepala Dinas Kesehatan dr. Widyatmoko Kurniawan, S.Pb, Selasa (30/5/2023).

Widyatmoko mamaparkan, sebanyak 148 warga Lampung Barat yang terkena TBC dan diobati itu tersebar di berbagai Puskesmas di Lambar.

Diantaranya di Puskesmas Air Hitam 2 kasus, Puskesmas Bandar Negeri Suoh 11 kasus, Puskesmas Batu Brak 5 kasus, Puskesmas Batu Ketulis 5 kasus, Puskesmas Buay Nyerupa 8 kasus, Puskesmas Pajar Bulan 11 kasus, Puskesmas Gedung Surian 6 kasus, serta Puskesmas Kebun Tebu 8 kasus.

BACA JUGA:FBSB ke-9 akan Digelar Pertengahan Juni, Saksikan Kemeriahannya !

Selanjutnya, Puskesmas Kenali 9 kasus, Puskesmas Liwa 15 kasus, Puskesmas Lombok 1 kasus, Puskesmas Pagar Dewa 2 kasus, Puskesmas Sekincau 19 kasus, Puskesmas Srimulyo 6 kasus,  Puskesmas Sumber Jaya 9 kasus, serta Rumah Sakit Umum Alimuddin Umar 31 kasus. 

“Kalau melihat data di tingkat Puskesmas, jumlah kasus TBC yang paling banyak ditemukan di Puskesmas Sekincau dan Puskesmas Liwa,” kata Wawan---sapaan Widyatmoko Kurniawan.

Dijelaskan Wawan, gejala utama TB yaitu batuk terus menerus (berdahak maupun tidak berdahak) dan gejala lainnya yakni demam meriang berkepanjangan, sesak nafas dan nyeri dada, berat badan menurun, kadang dahak bercampur darah, nafsu makan menurun dan berkeringat malam hari meski tanpa melakukan kegiatan. 

“Bagi masyarakat apabila ada yang mempunyai gejala gejala tersebut segera periksa ke layanan kesehatan terdekat,” kata dia.

BACA JUGA:Jelang Tahun Politik, Pj Bupati Lampung Barat Ajak Masyarakat Jaga Kerukunan

Masih kata dia, penularan TB yaitu melalui udara dari percikan dahak pasien TB yang batuk tanpa menutup mulut, jika udara yang mengandung kuman TB tadi terhirup maka terdapat kemungkinan kita terkena infeksi TB, serta jika daya tahan tubuh menurun kuman TB akan menjadi aktif dan memperbanyak diri maka akan menjadi sakit TB.  

“Siapa saja dapat tertular TB tetapi belum tentu menjadi sakit. Orang dengan imunitas atau daya tahan tubuh rendah yang paling beresiko yaitu anak, orang dengan HIV/AIDS, orang usia lanjut, penyandang Diabetes Melitus dan perokok, Serta orang yang kontak erat atau kontak serumah dengan pasien TB,” bebernya.

Lebih jauh Wawan mengatakan, adapun upaya mencegah penularan TB yakni minumlah obat teratur, setelah dua minggu minum obat maka jumlah kuman akan berkurang dan tidak akan menular ke orang lain. 

Lalu, pasien TB harus menutup mulutnya pada waktu batuk dan bersih, tidak membuang dahak sembarangan dan rumah tinggal harus mempunyai ventilasi udara yang baik agar sirkulasi udara berjalan lancar dan ruang/kamar mendapatkan cahaya matahari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: