Jalan Rusak Hambat Laju Perekonomian Warga Pancurmas dan Ujungrembun

Jalan Rusak Hambat Laju Perekonomian Warga Pancurmas dan Ujungrembun

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Keberadaan infrastruktur jalan yang memadai, nyaman serta aman untuk dilalui hingga kini masih menjadi dambaan bagi masyarakat Pekon Pancurmas dan Ujungrembun (Sukabanjar II Ujungrembun), Kecamatan Lumbokseminung, Kabupaten Lampung Barat.

Sebab, hingga kini akses utama menuju dua pekon yang berada di ujung wilayah Provinsi Lampung itu jauh dari kata aman dan nyaman. 

Dan hal itulah yang menghambat kemajuan dua pekon terpencil di Lambar tersebut.

BACA JUGA:Sebelum Dilantik, 136 PKD Jalani Test Narkoba

Pasalnya, Jalan yang rusak ditambah medan yang terjal menjadi kendala utama masyarakat setempat untuk mengeluarkan hasil bumi. 

Padahal kedua wilayah itu memiliki hasil perkebunan dan pertanian yang cukup melimpah mulai dari kopi, kayu manis, cabai, lada, jahe serta beberapa komoditi hasil bumi lainnya.

Ditengah kesulitan dalam mengakses jalan itu, masyarakat atau petani harus mengandalkan ojek sebagai transportasi untuk mengangkut hasil panen. 

BACA JUGA:Kunjungi Korban Angin Puting Beliung, Dewi Handajani: Waspadai Perubahan Cuaca

Hal itulah yang kerap dikeluhkan lantaran ongkos angkut hasil panen bisa mencapai Rp1.500 per kilogram. 

Peratin Ujungrembun Jawadi tidak menampik kondisi itu, menurutnya apa yang dialami masyarakat setempat sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Namun ditengah kondisi itu, masyarakat tidak hanya berpangku tangan. 

Berbagai upaya gotong royong secara rutin dilakukan untuk menunjang kelancaran mobilitas warga.

BACA JUGA:Peringati Isra Miraj, Pekon Hanakau Hadirkan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fakhiyah Baturaja

“Jika dibanding beberapa tahun sebelumnya, saat ini kondisi jalan utama sudah dikatakan sedikit lebih baik karena sudah dipasang paving blok hasil swadaya dan gotong royong masyarakat, walaupun itu masih jauh dari kata nyaman dilalui,”ujarnya.

Menurutnya, akses jalan akan semakin sulit dilalui bila musim penghujan tiba. Ini mengakibatkan distribusi hasil panen tertunda. Petani baru bisa menjual hasil panen, seperti kayu manis, cabai, lada, jahe, dan kopi jika cuaca terang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: