Temu Teknis Penyuluhan Pertanian, Utamakan Koordinasi untuk Wujudkan Rakyat Lampung Berjaya

Temu Teknis Penyuluhan Pertanian, Utamakan Koordinasi untuk Wujudkan Rakyat Lampung Berjaya

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membuka acara Temu Teknis Penyuluh Pertanian Provinsi Lampung dengan tema Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern menuju Lampung Berjaya, di Ballroom Hotel Horison, Bandarlampung, Selasa (13/12).

Pada kesempatan itu, Gubernur Arinal minta dilakukannya koordinasi seluruh komponen yang terlibat dalam penyuluhan untuk mewujudkan visi Lampung, Rakyat Lampung Berjaya. 

Menurut Gubernur, harus dilakukan integrasi seluruh program terkait dengan penyuluhan pertanian, termasuk meningkatkan pengetahuan, menyatukan dan mensinkronkan langkah ke depan. Gubernur juga menyambut baik diselenggarakannya kegiatan ini.

Lanjutnya, Lampung merupakan Provinsi di ujung Selatan Pulau Sumatera, yang posisinya sangat strategis dengan luas wilayah sekitar 35.000 km² dan penduduk 9.081.900 orang mempunyai potensi yang besar baik sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) dalam pembangunan ekonomi Indonesia, khususnya Lampung.

BACA JUGA:Arinal Apresiasi DPRD Lampung Setujui 10 Raperda Usul Inisiatif DPRD

"Bidang pertanian, peternakan, perkebunan, dan jasa pertanian mempunyai posisi penting, dan Menteri Pertanian telah menyatakan bahwa Lampung merupakan lokomotif pertanian," jelasnya. 

Berdasarkan data, sejumlah capaian produksi pertanian di Provinsi Lampung diantaranya penghasil produksi padi mencapai 3 juta ton (berdasarkan data BPS), penghasil jagung 3.145.015 ton (nomor 3 di Indonesia), Ubikayu 6.194.601 ton (nomor 1 di Indonesia), tebu (gula) 729.000 ton (nomor 2 di Indonesia). 

Kemudian, penghasil ternak dengan populasi sapi potong 861.000 ekor (nomor 7 di Indonesia), kambing 1.573.800 ekor (nomor 3 di Indonesia), dan berbagai hasil produksi lainnya.

"Dengan pencapaian tersebut, jangan berpuas diri. Karena produksi yang tinggi, populasi ternak yang besar belum tentu mencerminkan pendapatan dan kesejahteraan yang tinggi," ucapnya. 

BACA JUGA:Tes Wawancara Calon PPK di Pringsewu Selesai

"Ada beberapa faktor yang perlu kita perhatikan dalam pencapaian pendapatan dan kesejahteraan petani diantaranya jaminan pasar dan harga yang baik, daya saing produk yang dihasilkan baik tingkat domestik maupun internasional, dan Jaminan ketersediaan input produksi," sambungnya. 

Hal lain yang harus diperhatikan transformasi kelembagaan petani, teknologi produksi/usaha tani, distribusi input dan hasil pertanian, serta berkembangnya sistem agribisnis berbasis komoditi dan pendekatan kawasan.

Saat ini Lampung telah memasuki era revolusi industri 4.0. Di bidang pertanian revolusi industri memunculkan inovasi dan terobosan teknologi yang terus berkembang akan menjadi ancaman, tantangan atau kesempatan (peluang) dalam pembangunan pertanian ke depan, lanjutnya. 

Dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani pada era Revolusi Industri 4.0 ini, Gubernur Arinal telah menginisiasi dengan meluncurkan program Kartu Petani Berjaya (KPB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: