Cek Kondisi Jembatan Ambruk, Camat Sri Ikut Sampaikan Harapan Segera Dibangun

Cek Kondisi Jembatan Ambruk, Camat Sri Ikut Sampaikan Harapan Segera Dibangun

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Jajaran Pemerintah Kecamatan Batuketulis, Kabupaten Lampung Barat didampingi aparatur pekon meninjau kondisi terkini ambruknya jembatan yang menjadi akses menuju pemangku 5 Pikah, Pekon Atarkuwau, Kecamatan setempat yang diterjang banjir pada tahun 2021 lalu. 

Peninjauan yang dilaksanakan pada Selasa (27/9/2022) itu dipimpin oleh Camat Batuketulis Sri Handayani, S.H, didampingi Peratin Atarkuwau Tri Aryogi serta sejumlah aparatur kecamatan dan pekon.

Di kesempatan itu, Sri Handayani turut prihatin dengan kondisi akses tersebut. Menurutnya pasca diterjang bencana banjir pada tahun 2021 lalu, hingga kini jembatan tersebut belum ditangani. Sementara itu menjadi akses utama masyarakat setempat.

“Kondisi ini tentu sangat menyulitkan masyarakat, khususnya anak-anak sekolah. Karena ketika cuaca hujan maka arus air sungai menjadi lebih deras sehingga tidak dapat dilalui, untuk itu mewakili pemerintah pekon kita juga akan berupaya dan berharap agar jembatan ini secepatnya dibangun kembali,” ujar Sri.

BACA JUGA:Berkat Kebijakan Bupati Parosil, PPPK di Lambar Terima Gaji Utuh

Terlebih lagi, lanjutnya, jembatan itu merupakan satu-satunya akses menuju wilayah pemangku 5 pikah yang dihuni sebanyak 40 kepala keluarga atau sekitar 200 jiwa lebih.

“Ini adalah akses utama pekon, jadi bagaimanapun ini kita akan berupaya menyampaikan usulan agar ada upaya penanganan lebih lanjut,” imbuhnya.

Sementara itu, Peratin Atarkuwau Tri Aryogi mengatakan, putusnya jembatan permanen yang dibangun melalui program Gerakan Membangun Bersama Rakyat (GMBR) tahun 2012 silam itu terjadi pasca hujan deras melanda kawasan setempat pada tahun 2021 lalu.

Saat kejadian air sungai meluap hingga ke lantai jembatan dan akhirnya menghanyutkan satu-satunya akses menuju wilayah itu.

BACA JUGA:ADP Tahap II di Lambar Terserap 100 Persen

“Putusnya jembatan ini membuat mobilitas warga terhambat. Jalan alternatif yang kami buat hanya dapat dilalui ketika air sungai surut, jadi kalau hujan seperti sekarang warga tidak bisa lewat karena arus air sungai sangat deras,” ujarnya.

Saking derasnya arus sungai, kata dia, membuat puing-puing jembatan itu terseret hingga beberapa meter dan kini reruntuhan sisa material jembatan masih berserakan di sekitar lokasi.

“Kami sangat prihatin, karena ada 40 KK yang tidak bisa bepergian sehingga mereka berharap pemerintah segera melakukan perbaikan atau setidaknya mengupayakan agar warga bisa melintas dengan aman meski volume air sungai sedang naik, karena kasihan anak-anak kalau sekolah,” pungkasnya.(edi/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: