Harga Dua Jenis BBM Dipastikan Naik
--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akhirnya terjawab.
Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar akan mengalami kenaikan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, memberikan kepastian terkait kenaikan harga BBM tersebut di forum RSIS Distinguished Public Lecture: Indonesia, Singapore, ASEAN and The New Lansdscape, dilansir CNBCIndonesia, Selasa (30/8/2022).
"Jadi kami sekarang berencana untuk menyesuaikan harga (BBM)," kata Airlangga dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan.
BACA JUGA:Elpiji DME
"Dan kami telah mengeluarkan, juga untuk mendukung kemampuan dan warga yang membutuhkan, jaminan sosial. Jadi kita merilis program untuk jaminan sosial dan ketika sebanyak 40% warga yang membutuhkan dukungan telah didukung, kami akan menyesuaikan harga dari minyak," jelasnya.
Dalam rapat terbatas yang digelar secara tertutup, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menambah dana bantuan sosial bagi masyarakat sebagai bantalan dalam mengantisipasi lonjakan harga.
Total dana bansos yang ditambah mencapai Rp 24,17 triliun, di mana dari jumlah tersebut sebanyak Rp 12,4 triliun untuk bantuan langsung tunai (BLT), dan Rp 9,6 triliun untuk bantuan subsidi gaji bagi para pekerja yang memiliki penghasilan di bawah Rp 3,5 juta per bulan.
"Saya berharap agar bantuan sosial yang diberikan pemerintah ini dapat meringankan beban masyarakat yang dihadapkan pada tekanan berbagai kenaikan harga," kata Jokowi.
BACA JUGA:Gerakan Menabung Bersama 1.000 Pelajar/Santri, Wagub Ajak Sukseskan 1 Rekening Satu Pelajar
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa pemerintah terus menggunakan instrumen kas keuangan negara untuk melindungi rakyat.
Sri Mulyani menjelaskan, anggaran subsidi dan kompensasi untuk BBM dan listrik melonjak tiga kali lipat hingga Rp 502 triliun dan diperkirakan masih terus merangkak naik hingga Rp 698 triliun akibat kenaikan harga pangan dan energi yang dipicu eskalasi geopolitik.
"Anggaran subsidi BBM sangat besar di atas Rp 600 triliun lebih dinikmati kelompok menengah atas. Hanya 5% subsidi solar dinikmati keluarga miskin. Sementara subsidi pertalite hanya 20% dinikmati kelompok tidak mampu dan miskin," katanya.
Maka dari itu, rapat terbatas memutuskan untuk memberikan bansos tambahan. Selain BLT dan subsidi gaji, rapat terbatas juga meminta kepada kepala daerah menggunakan 2% dana transfer umum baik itu dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH) sebesar Rp 2,17 triliun untuk membantu angkutan umum, ojek, nelayan, serta bansos tambahan.
BACA JUGA:Kantornya Digeledah Kejaksaan, Ini Kata Kepala DLH Bandarlampung
"Presiden berharap pengalihan bantuan subsidi BBM ke kelompok paling membutuhkan dan miskin dapat meringankan beban akibat tekanan kenaikan harga-harga yang meningkat," kata Sri Mulyani.
Sebagai informasi, keputusan pemerintah menyalurkan bansos tambahan semakin menguatkan sinyal kenaikan harga BBM.
Sumber CNBC Indonesia menyebut pemerintah akan mengerek harga bensin subsidi pada bulan depan, tepatnya 1 September 2022.
Kemungkinan kenaikan harga BBM Pertalite di SPBU Pertamina masih akan berada di bawah Rp 10.000 per liter dengan range kenaikan Rp 1.000 sampai Rp 2.500 dari harga yang saat ini Rp 7.650 per liter.
"Kemungkinan di bawah Rp 10.000/liter," kata sumber tersebut.
Sumber lainnya membenarkan kabar tersebut. Namun tidak hanya Pertalite dan Solar, harga Pertamax juga akan mengalami kenaikan harga dari posisi saat ini sebesar Rp 12.500 per liter. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: