Waspada DBD, Satu Warga Gunung Labuhan Jadi Korban

Waspada DBD, Satu Warga Gunung Labuhan Jadi Korban

--

WAY KANAN, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Masyarakat  Way Kanan, khususnya wilayah Kecamatan Gunung Labuhan diminta lebih waspada dengan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Pasalnya di Gunung Labuhan sendiri DBD sudah memakan satu korban jiwa atas nama nama Erna Wati (40) Binti Ibrahim warga Kampung Gunung Sari Kecamatan Gunung Labuhan yang meninggal dunia karena DBD pada Minggu 24 Juli 2022 lalu.

“Ya, di Gunung Labuhan DBD mulai merebak di Kampung Gunung Sari, satu orang telah meninggal dunia (Erna, red) dan yang 2 orang masih dirawat di RS Hi, meskipun sejauh ini kami masih melakukan pendalaman serta koordinasi dengan Rumah sakit apakah korban meninggal dunia tersebut murni DBD ataukah ada penyakit penyerta,” ujar Kapuskes Gunung Labuhan Zulkarnain, A.Md

Dikatakan Zulkarnain, bahwa pihaknya sudah melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) terhadap perindukan nyamuk dan jentik, dan hari ini (Selasa 26 Juli) kembali turun langsung ke lokasi  untuk melakukan penyuluhan kepada Aparatur Kampung dan Masyarakat.

BACA JUGA:Puting Jantan

BACA JUGA:Pertandingkan 8 Cabor, Kejuaraan Walikota Cup Resmi Dibuka

“Hari ini Selasa (26 Juli), kami  sudah  turun langsung  di Kampung Gunung Sari melakukan penyuluhan kepada  masyarakat akan bahaya DBD serta menghimbau akan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan melakukan 3M Plus," ujar Zulkarnain. 

Ditanya soal Fogging, Zulkarnaen menyatakan  sudah  melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan.

"Untuk pengasapan sebenarnya hanya untuk membunuh nyamuk dewasa, kami mengedepankan dulu untuk memberantas sarang perindukan nyamuknya, untuk pengasapan masih dikoordinasikan ke dinas kesehatan. Karena walaupun  sekarang nyamuk dewasa disemprot, jentik-jentik tadi yang tidak kita putus rantai pembiakannya akan jadi nyamuk dewasa," ungkapnya.

Sementara, Kepala Kampung Gunung Sari Hendra Gunawan melalui Marwanto Sekretaris Kampung berharap Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan mengambil langkah konkret soal tersebut. 

BACA JUGA:Tim PHE OSES Bantu Tongkang Kandas di Utara Kepulauan Seribu

BACA JUGA:BNPB Sebut TubaBa dan Waykanan Miliki Resiko Tinggi Bencana Banjir di Lampung

Sebab saat ini masyarakat ketar-ketir mengingat sedikitnya 2 orang terjangkit yang mengakibatkan 1 meninggal dunia. 

"Yang meninggal dunia Ibu Erna Wati warga dusun 3. Sakitnya sudah berjalan seminggu, sempat dirawat di Bidan Desa. Kemudian menuju Puskesmas Gunung Labuhan sampai di RSHK hingga meninggal dunia. Kemudian Toni warga yang juga sakit DBD tapi Alhamdulillah sembuh," tandas Marwan.

BACA JUGA:Walikota Bandarlampung Lantik 72 Pejabat Administrator dan Pengawas

BACA JUGA:Gelombang Capai Enam Meter, Imbau Nelayan Waspada

Namun tidak berhenti disitu, lanjut Marwan, sebelumnya pada Senin (25 Juli) seorang warganya  kembali di Rawat di RS Medika Bukit Kemuning dengan diduga gejala serupa.

"Hari ini warga kami ada yang menyusul sakit, dan rumahnya bersebelahan dengan rumah Almarhum, namanya Bapak Harjo yang juga merupakan dusun 3, telah dirujuk di Rumah Sakit Medika. Mendapat informasi terakhir dari pihak keluarga, saat ini trombositnya juga turun, khawatirnya juga terjangkit DBD,” tegas Marwan.(sah/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: