Respon Kesulitan Siswa Belajar Online, Disdikbud Sediakan Sistem Luring 

Respon Kesulitan Siswa Belajar Online, Disdikbud Sediakan Sistem Luring 

Medialampung.co.id – Menyikapi adanya kesulitan sejumlah siswa dalam mengikuti sistem pembelajaran online atau dalam jaringan (daring). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lampung Barat telah menyiapkan sistem pembelajaran luar jaringan (luring). 

Disdikbud memastikan upaya itu telah dilakukan oleh sejumlah tenaga pendidik demi menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM) terutama bagi siswa yang kesulitan mendapat akses internet.

Sekretaris Disdikbud Lambar Ahmad Sukri, S.Pd, mewakili Kepala Disdikbud Lambar Bulki Basri, S.Pd, M.M, mengatakan, kebijakan pembelajaran online yang diterapkan di Kabupaten Lampung Barat tidak bersifat wajib untuk diikuti oleh seluruh siswa. Sehingga bagi siswa yang kesulitan untuk mendapat akses internet, pihaknya telah menyiapkan sistem luring.

“Bagi yang bisa melalui daring maka kami persilahkan. Tapi kalau tidak bisa kita sudah siapkan luring, karena setiap sekolah sudah kami berikan kebebasan untuk berinovasi seperti guru mendatangi murid di suatu tempat atau kalau memungkinkan muridnya bisa datang kesekolah untuk mengambil materi pembelajaran,” kata Ahmad Sukri. 

Sehingga, menurutnya, melalui dua opsi tersebut siswa dapat memilih untuk mendukung terlaksananya kegiatan belajar mengajar di tengah Pandemi Covid-19 ini. 

“Sistem pembelajaran luring ini sudah berjalan seperti di SDN 1 Sukarame, jadi guru yang jemput bola mendatangi anak–anak untuk memberikan materi pembelajaran, jadi tidak harus daring karena daring kan perlu biaya untuk beli paket internet,” imbuhnya.

Perihal kondisi yang dialami sejumlah siswa di Pemangku 1 Pekon Kubuperahu, pihaknya menyarankan agar para siswa untuk mengambil materi pembelajaran di sekolah, mengingat jarak antara satu siswa dengan yang lainnya terpencar sehingga tidak memungkinkan untuk di kumpulkan di satu tempat.

“Untuk siswa di Pemangku 1 Kubuperahu karena kediaman satu siswa dengan yang lainnya terpencar maka kami sarankan untuk datang ke sekolah mengambil materi sekaligus mengikuti pembelajaran, paling tidak seminggu tiga kali. Karena jumlah siswanya juga sedikit, jadi bisa untuk tetap menjalankan protokol kesehatan,” pungkasnya.(edi/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: