Dianggap Terlibat Politik, Kepala SMPN 16 Bandarlampung Dicopot

Dianggap Terlibat Politik, Kepala SMPN 16 Bandarlampung Dicopot

Medialampung.co.id - Pemindahan kepala SMPN 16 Bandarlampung, Purwadi, secara tiba-tiba oleh Walikota Herman HN membuat geger seluruh guru di lingkungan sekolah tersebut pada Senin (12/10). 

Diduga pencopotan tersebut lantaran dianggap terlibat politik praktis setelah fotonya menerima souvenir salah satu calon walikota Bandarlampung tersebar di media sosial.

Salah satunya guru pengajar yang tidak ingin disebutkan namanya, menceritakan kronologis bagaimana Purwadi bisa menerima souvenir calon walikota tersebut.

Saat itu setelah acara rutin senam di SMP 16 dengan 30 guru bersama 14 mahasiswa Praktek Pengalaman Lapangan dari IAIN berjalan ke arah rute yang biasa dilalui dan tembus di dinas kesehatan provinsi.

“Setelah itu kami istirahat sebentar di samping rumah Rycko Menoza SZP sekedar minum. ketika kami turun arah balik dari situ rombongan kami mendapatkan Souvenir berupa handuk kecil dan kaos," ujarnya.

Namun ia tidak tahu siapa yang memfoto saat pembagian handuk dan kaos dari paslon Walikota No 1 tersebut hingga beredar di media sosial yang akhirnya membuat Kepala SMP Negeri 16 Bandarlampung dicopot langsung oleh Walikota Bandarlampung Herman HN dan dipindahkan menjadi guru pengajar di SMP Negeri 26 Kemiling

“Kami hanya menerima handuk kecil saja sehabis berolahraga dengan berjalan Kaki saat melintas di depan kediaman Calon Walikota Bandarlampung Rycko Menoza SZP,” imbuhnya.

Banyak Guru di SMP Negeri 16 yang mengaku merasa kehilangan dengan pencopotan Purwadi, salah satunya Fransiska, guru IPS yang kaget dan sedih padahal menurutnya Purwadi adalah orang sangat peduli dengan guru dan murid.

“Saya tidak menyangka bisa seperti ini, padahal kami hanya olahraga rutin tidak ada yang berpolitik praktis untuk mendukung salah satu paslon," ujarnya dengan nada sedih.

Lain lagi dengan Jendol, guru musik tersebut mengatakan jika ini mungkin bagian dari rencana Allah.

“Kita tidak tahu ada apa setelah kepala sekolah Purwadi di copot dan di pindahkan ke SMP 26 Kemiling. Harapannya Pak Purwadi bisa kembali menjadi kepala sekolah karena skill dan wawasan serta mudah bergaul dengan siapa saja,” tuturnya.

Jendol hanya menyarankan kepada pimpinan untuk tidak mudah mempercayai informasi yang tidak akurat kejelasannya.

Menurutnya tidak mungkin seorang kepala sekolah yang notabene seorang ASN memihak kepada salah satu calon walikota. 

Sementara saat di konfirmasi langsung ke Walikota Bandarlampung Herman HN mengatakan, alasannya mencopot Purwadi karena kepala SMP 16 tersebut tidak taat aturan.

“Seharusnya dia paham aturan Walikota,” tandasnya.(*/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: