Proses PHO Sembilan Proyek PEN Selesai, Pembayaran dalam Proses

--
Medialampung.co.id - Sembilan proyek pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Lampung Barat, dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan dana pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp78 miliar kini sudah selesai Provisional Hand Over (PHO) atau Serah Terima Sementara Pekerjaan, sehingga pihak rekanan tinggal menunggu pembayaran.
Kabid Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Lambar Robert Putra, ST., MT., mengungkapkan, dengan selesainya proses administrasi dalam PHO tersebut, maka pihaknya menindaklanjuti dengan mengeluarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang ditujukan ke Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD).
"Proses administrasinya selesai, sudah dikeluarkan SP2D sehingga tinggal menunggu pembayaran saja dari BPKD, semoga dalam waktu dekat ini sudah dibayarkan," ungkap Robert mendampingi Kepala DPUPR Lambar Ir. Hi. Ansari, Rabu (8/6).
Meski telah selesai PHO dan saat ini masih menunggu pembayaran, kata Robert, namun pihak rekanan masih memiliki tanggungjawab untuk melakukan pemeliharaan sembilan ruas jalan tersebut selama enam bulan kedepan.
"Jadi pemeliharaan masih menjadi tanggungjawab rekanan selama enam bulan atau hingga akhir Desember 2022 atau awal Januari 2023," kata dia.
Lebih lanjut Robert mengungkapkan, sembilan titik jalan yang dibangun melalui program PEN dan kini sudah PHO tersebut yakni, Simpang Sebelat-Sukarame, Liwa-Hanakau, Way Heni-Sukamarga, Pekon Mutaralam-Gunungterang, Bungin-Gunung, Batu kebayan-Waspada, Srimulyo-Bandaragung, akses menuju kampung kopi dan jalan akses menuju sekolah kopi.
Untuk pembangunan ruas jalan Simpang-Sebelat Sukarame berupa Hotmix Aspal sepanjang 1,75 Kilometer dengan anggaran Rp10.050.757.000,- ruas jalan Liwa-Hanakau sepanjang 5,9 Kilometer anggaran Rp23.083.538.000,- ruas jalan Way Heni-Sukamarga berupa Lapen Latasir sepanjang 2,75 kilometer dengan anggaran sebesar Rp5.898.421.000.
Lalu, pembangunan jalan Mutaralam-Gunungterang berupa Hotmix Aspal sepanjang 2,8 Kilometer dengan anggaran Rp9.831.794.000,- pembangunan ruas jalan Bungin-Gunungterang berupa Hotmix aspal sepanjang 6,3 kilometer dengan anggaran Rp12. 750.486.000,- pembangunan Batukebayan-Waspada berupa Hotmix Aspal sepanjang 3 kilometer dengan anggaran Rp6.806.693.000.
"Selanjutnya pembangunan Srimulyo-Bandaragung berupa Lapen Latasir sepanjang 1,6 kilometer dengan anggaran Rp6.806.693.000,- pembangunan Gunungternag-Kampung kopi berupa Beton sepanjang 1,72 kilometer dengan anggaran Rp2.815.058.000,- kemudian untuk kawasan sekolah kopi Kecamatan Sumberjaya berupa beton sepanjang 762 kilometer dengan anggaran Rp2.810.505.000," kata dia.
Ruas jalan yang ditangani itu, lanjut Robert, merupakan ruas jalan yang mendesak untuk ditangani mengingat mengalami kerusakan yang cukup parah dan dikeluhkan masyarakat.
"Semoga konsistennya bapak bupati dalam peningkatakan infrastruktur jalan di Lambar mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," pungkasnya.
Seperti diketahui, Pemkab Lambar pada akhir tahun anggaran 2021 lalu melakukan pinjaman untuk mendanai pembangunan infrastruktur jalan dalam program PEN kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp78 miliar.
Kebijakan pinjaman dana PEN itu dikarenakan pandemi covid-19 telah memberikan dampak terhadap kondisi sosial dan perekonomian masyarakat, termasuk terhambatnya pembangunan infrastruktur. (nop/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: