Lima Langkah Strategis Indonesia-AS untuk Redam Dampak Tarif Ekspor Trump

Lima Langkah Strategis Indonesia-AS untuk Redam Dampak Tarif Ekspor Trump

Indonesia siapkan 5 langkah strategis hadapi tarif ekspor tinggi dari pemerintahan Trump-Ilustrasi: Canva@Budi Setiawan-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pemerintah RI tengah menjalin serangkaian kesepakatan strategis terhadap Amerika Serikat guna merespons kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan Presiden Donald Trump terhadap produk ekspor asal Indonesia. 

Bea masuk yang mencapai 32 persen ini dinilai berpotensi menekan kinerja perdagangan nasional dan perlu segera diantisipasi dengan kebijakan seimbang.

Sebagai langkah balasan yang terukur, pemerintah Indonesia menyiapkan lima langkah utama dalam proses negosiasi dengan AS. 

Pertama, Indonesia berencana menyesuaikan tarif bea masuk terhadap produk-produk tertentu dari Amerika Serikat. 

BACA JUGA:Lima Pilihan Ban Tubeless Mobil Dengan Performa Terbaik

Penyesuaian ini bersifat selektif dan bertujuan menjaga keseimbangan dalam hubungan dagang kedua negara.

Kedua, Indonesia akan meningkatkan volume impor dari AS, khususnya untuk komoditas yang tidak diproduksi di dalam negeri. 

Fokus impor akan diarahkan pada sektor energi seperti minyak dan gas bumi, peralatan teknologi dan mesin, serta sejumlah produk pertanian.

Ketiga, reformasi di sektor perpajakan dan kepabeanan menjadi agenda penting dan pemerintah menilai langkah ini dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam sistem perdagangan dan investasi bilateral.

BACA JUGA:Petugas Kebersihan RSD Ryacudu Kotabumi Mogok Kerja Akibat Gaji Tunggakan 5 Bulan

Keempat, berbagai regulasi non-tarif akan disesuaikan. Peninjauan akan dilakukan terhadap kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), kuota impor, serta prosedur teknis lintas kementerian yang selama ini menjadi hambatan dalam arus barang.

Kelima RI akan menerapkan kebijakan penanggulangan banjir impor melalui mekanisme trade remedies. 

Respons cepat dan adaptif akan menjadi kunci dalam menjaga industri dalam negeri dari tekanan barang impor berlebihan.

Seluruh langkah ini dirancang untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional, memperkuat posisi perdagangan luar negeri, serta memastikan keberlanjutan anggaran negara. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: