Daya Desa Pekon Kenali Wakili Provinsi Lampung Mengikuti Lokakarya yang Digelar Kemendikbudristek

Daya Desa Pekon Kenali Wakili Provinsi Lampung Mengikuti Lokakarya yang Digelar Kemendikbudristek

--

Medialampung.co.id - Daya Desa Pekon Kenali Lampung Barat mewakili Provinsi Lampung mengikuti Kegiatan Lokakarya Penguatan Kapasitas Daya Desa Program Pemajuan Kebudayaan Desa, yang merupakan program Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek)

Kegiatan Lokakarya Penguatan Kapasitas Daya Desa Dalam Rangka Pemajuan Kebudayaan Desa Tahun 2022 yang digelar di Hotel Grand Mercure Yogyakarta, Selasa malam, (17/5) secara resmi dibuka oleh Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Dr. Restu Gunawan, M.Hum.

Peserta yang hadir terdiri dari Kepala UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, narasumber para pendamping wilayah, Daya Desa Informasi terkait lokakarya penguatan kapasitas daya desa.

"Untuk Provinsi Lampung diwakili Daya Desa Pekon Kenali Hapzoni untuk mengikuti lokakarya penguatan kapasitas daya desa program pemajuan kebudayaan desa," ungkap Kabid Kebudayaan Riyadi Andrianto mendampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bulki, Rabu (18/5).

Dijelaskannya, Program Pemajuan Kebudayaan Desa merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Kebudayaan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2021 dan diikuti oleh 359 desa yang berasal dari 192 kabupaten di 33 provinsi.

"Proses pendampingan desa Pemajuan Kebudayaan dilakukan selama tiga tahun masing-masing dengan target tahun 2021 pendampingan temu-kenali potensi budaya tahun 2022 optimalisasi pengembangan potensi budaya dan tahun 2023 optimalisasi pemanfaatan potensi budaya," ujar dia.

Masih kata Riyadi, tahap optimalisasi pengembangan pada tahun 2022 ini diikuti oleh 215 desa dari hasil evaluasi Desa Pemajuan Kebudayaan tahun 2021, dengan mempertimbangkan beberapa aspek penilaian seperti semangat kerja sama masyarakat dan pemerintah desa dalam memajukan kebudayaan, serta ketertiban administrasi. 

Lanjut dia, memasuki tahap pengembangan artinya memasuki ruang pelatihan ide dan praktek pemajuan kebudayaan dengan segala bentuk potensi/warisan budaya yang sudah ditemu-kenali. 

Guna membantu masyarakat desa meningkatkan daya masyarakat desa sebagai subyek dan meningkatkan daya kebudayaan desa sebagai objek, program ini memerlukan kehadiran Daya Desa sebagai garda terdepan yang mampu melihat hal-hal berharga yang selama ini tidak disadari oleh masyarakat desa dengan perspektif yang lebih objektif. 

"Lokakarya mengajak daya desa untuk berlatih membangun kebudayaan desa secara partisipatif dengan cara belajar berbasis pengalaman, untuk kemudian menganalisisnya untuk mengambil bahan pembelajaran agar kedepannya dapat bermanfaat untuk kehidupan masyarakat desa," tegasnya.

Seraya menambahkan, Lokakarya Optimalisasi Peningkatan Kapasitas Daya Desa di Yogyakarta, diikuti oleh 109 Daya Desa, yang terdiri dari 23 orang Daya Desa wilayah kerja BPNB Jawa Barat, 23 orang Daya Desa wilayah kerja BPNB Kalimantan Barat, 42 orang Daya Desa wilayah kerja BPNB Yogyakarta, 21 orang Daya Desa wilayah kerja BPNB Bali serta 4 orang Koordinator Wilayah, dan 4 orang Pendamping Wilayah.

Lebih jauh Riyadi mengungkapkan, tujuan kegiatan Lokakarya Peningkatan Kapasitas Daya Desa adalah memberikan bekal pengetahuan tentang arah kebijakan Kemendikbudristek mengenai program pemajuan kebudayaan desa.

Lalu, memberikan pemahaman bagaimana menggerakkan masyarakat untuk memajukan kebudayaan desa yang diunggulkan sehingga mampu memberi dampak terhadap kehidupan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dari sisi ekologi, sosial budaya dan ekonomi lokal. 

Serta memberikan pemahaman bagaimana proses verifikasi dan validasi (verval) data potensi budaya tahun sebelumnya, dan bagaimana mengoptimalisasikan pengembangan potensi budaya tersebut. 

Tujuan lainnya yaitu memberikan pemahaman bagaimana memasukkan data potensi budaya hasil verval dan hasil optimalisasi pengembangan potensi budayadesa ke aplikasi web desa budaya.

 

"Semoga program ini mampu menjadi investasi pemajuan kebudayaan desa sehingga tujuan pembangunan yaitu kesejahteraan dalam rangka membangun penghidupan yang berkelanjutan benar-benar dapat terwujud," pungkas dia. (lus/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: