Asal Usul dan Perkembangan Lontong, Warisan Kuliner Tradisional Indonesia yang Sarat Makna

Asal Usul dan Perkembangan Lontong, Warisan Kuliner Tradisional Indonesia yang Sarat Makna

lontong diyakini berkembang dari ketupat, makanan serupa yang juga dibuat dari beras namun dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa muda (janur). -Ilustrasi: Canva@Budi Setiawan-

• Lontong Pecel: Umum dijumpai di Jawa Timur dan Jawa Tengah, disajikan dengan sayuran rebus dan bumbu kacang yang khas.

• Lontong Kikil, Lontong Kupang, hingga Lontong Kari: Semua menggambarkan bagaimana lontong menjadi ‘kanvas’ netral yang bisa dipadukan dengan berbagai macam cita rasa lokal.

BACA JUGA:Mantan Direktur RSUD Batin Mangunang Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan CT Scan

Peran Sosial dan Adaptasi Modern

Lontong bukan hanya makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat Indonesia. 

Ia hadir di meja makan keluarga kecil, di warung-warung pinggir jalan, hingga dalam jamuan besar perayaan nasional dan agama.

Di momen Idul Fitri, misalnya, lontong (atau ketupat) hampir selalu menjadi sajian utama bersama opor ayam, rendang, sambal goreng ati, dan kerupuk.

Dalam perkembangannya, lontong juga mengalami modernisasi. Di era sekarang, banyak produsen makanan yang membuat lontong instan yang dikemas dalam plastik khusus dan tinggal direbus, menjawab kebutuhan masyarakat urban yang ingin praktis.

BACA JUGA:Cara Lacak HP Hilang Hanya dengan WhatsApp dan Google Maps

Meski demikian, lontong yang dibungkus daun pisang tetap menjadi favorit karena menghadirkan nuansa tradisional dan rasa yang lebih alami.

Lontong adalah bukti nyata bagaimana makanan bisa menjadi penghubung antara masa lalu dan masa kini, antara budaya dan agama, antara tradisi dan inovasi. 

Ia bukan sekadar makanan pengganti nasi, melainkan cerminan kreativitas masyarakat Indonesia dalam menghadirkan solusi sederhana namun bermakna.

Dalam setiap potongan lontong yang kita nikmati, tersimpan cerita panjang tentang sejarah, budaya, dan identitas bangsa. 

Maka dari itu, keberadaan lontong patut dilestarikan, tidak hanya sebagai hidangan lezat, tetapi juga sebagai warisan budaya yang mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia.(*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: