Disway Awards

Kemerdekaan Indonesia Diraih Lewat Perjuangan Panjang, Bukan Hadiah Penjajah

Kemerdekaan Indonesia Diraih Lewat Perjuangan Panjang, Bukan Hadiah Penjajah

Tony Eka Candra tegaskan Proklamasi 17 Agustus simbol perlawanan bangsa--

MEDIALAMPUNG.CO.IDKemerdekaan Indonesia bukanlah anugerah yang diberikan oleh penjajah, melainkan hasil dari perjuangan panjang yang ditempuh dengan keberanian dan pengorbanan besar para pahlawan bangsa. 

Sejarah mencatat, kemerdekaan yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 merupakan buah dari perjuangan kolektif seluruh rakyat Indonesia yang berjuang tanpa pamrih demi mengusir penjajah dari bumi pertiwi.

Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua PD VIII KB FKPPI Provinsi Lampung, H. Tony Eka Candra, saat berbincang santai sambil menikmati kopi dan gorengan di kediamannya, kawasan Pahoman, Minggu sore (10 Agustus 2025). 

Menurutnya, Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang meraih kemerdekaan dengan mengusir penjajah, bukan hasil kompromi atau hadiah.

BACA JUGA:80 Peserta Siap Ikuti Upacara Ulang Janji yang akan Digelar Kwaran Balik Bukit

“Indonesia satu-satunya negara di dunia yang merdeka dengan mengusir penjajah, bukan hadiah atau pemberian dari penjajah,” tegas Tony.

Tony, yang juga pernah menjabat Ketua DPD KNPI Provinsi Lampung (1998–2002), menjelaskan bahwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 menjadi simbol kuat perlawanan bangsa Indonesia terhadap belenggu penjajahan. 

Peristiwa tersebut menandai terbebasnya Indonesia dari dominasi bangsa asing, sekaligus awal berdirinya negara yang merdeka, bersatu, dan berdaulat untuk menentukan nasibnya sendiri.

Kemenangan ini, kata Tony, tidak diraih dengan mudah. Seluruh komponen bangsa, dari berbagai suku, agama, dan latar belakang, bersatu di bawah semboyan Merdeka atau Mati. 

BACA JUGA:SMAN 1 Pesisir Tengah Sabet Juara 1 Tari Kreasi Lampung Student Olympic 2025

Semangat juang inilah yang membawa rakyat Indonesia memenangkan berbagai pertempuran besar dalam mempertahankan kemerdekaan.

Sejarah perjuangan Indonesia diwarnai berbagai pertempuran heroik, seperti Pertempuran Surabaya yang menewaskan Brigadir Jenderal Mallaby, Bandung Lautan Api, Pertempuran Medan Area, Pertempuran Ambarawa, Pertempuran Lima Hari di Semarang, Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, hingga Perang Puputan Margarana di Bali.

Rangkaian pertempuran ini, menurut Tony, membuktikan bahwa mempertahankan kemerdekaan membutuhkan pengorbanan darah, jiwa, dan raga dari para pahlawan. 

“Itu semua adalah bukti bahwa kedaulatan negara dijaga dengan pengorbanan tanpa batas,” ujarnya yang juga menjabat Ketua DPD GRANAT Provinsi Lampung.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: