Cadangan Air Menyusut Drastis, Bukti Nyata Krisis Iklim Global
Bumi tengah menghadapi penurunan signifikan dalam cadangan air daratan, kehilangan sekitar 1,6 triliun ton air.-Ilustrasi: Dream Lab@Budi Setiawan-
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Bumi kini menghadapi penurunan drastis cadangan air daratan, dengan kehilangan sekitar 1,6 triliun ton air sejak awal abad ke-21.
Fenomena ini dipicu oleh kenaikan suhu global dan konsumsi air yang terus meningkat akibat aktivitas manusia.
Dalam laporan yang diterbitkan oleh jurnal Science edisi 28 Maret dan dirangkum oleh Sciencenews.org, para peneliti menemukan bahwa sumber air darat seperti akuifer bawah tanah, danau, sungai, dan kelembapan tanah telah menyusut secara signifikan.
Penelitian ini dipimpin oleh Ki-Weon Seo dari Seoul National University. Timnya menggunakan berbagai pendekatan ilmiah, termasuk data gravitasi satelit, pengukuran kelembapan tanah, dan analisis pergeseran sumbu bumi akibat redistribusi massa air.
BACA JUGA:Deretan Minuman Khas Sumatera Utara yang Melekat di Hati
Hasilnya menunjukkan bahwa antara tahun 2005 hingga 2015, cadangan air darat berkurang hampir 1,3 triliun ton metrik, yang turut menyebabkan kenaikan permukaan laut global hingga 3,5 milimeter.
Salah satu temuan mengejutkan adalah pergeseran posisi kutub bumi sekitar 45 sentimeter, akibat perpindahan air dari darat ke laut.
Ini menegaskan besarnya volume air yang berpindah akibat mencairnya sumber air serta kekeringan yang berkepanjangan.
Penyebab utama dari krisis ini adalah pemanasan global yang mempercepat proses penguapan dan transpirasi tanaman.
BACA JUGA:6 Jenis Perawatan Wajah di Klinik Kecantikan: Panduan Lengkap untuk Kulit Lebih Sehat
Meski hujan deras kerap terjadi, sebagian besar airnya tidak diserap tanah dan langsung mengalir ke laut.
Perubahan pola curah hujan akibat suhu global yang meningkat juga memperburuk kekeringan di berbagai wilayah.
Permintaan air tanah yang tinggi turut memperburuk kondisi. Menurut Katharine Jacobs dari University of Arizona, banyak pengelola sumber daya air belum menyadari bahwa pengambilan air tanah berlebihan dapat mempercepat kenaikan permukaan laut dan mengganggu kestabilan rotasi bumi.
Peneliti dari NASA, Benjamin Cook, menegaskan bahwa ketersediaan air bersih adalah kebutuhan dasar yang mendukung semua aspek kehidupan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





