Nissan Akan Ekspor EV dari China, Indonesia Masuk Radar

Nissan Akan Ekspor EV dari China, Indonesia Masuk Radar

Nissan N7 saat ini di jual di pasar otomotif China. Nissan justru berencana menjualnya di Jepang dalam waktu dekat ini.//Foto: DOK/Carscoops.--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Produsen otomotif yang berasal dari Jepang, Nissan Motor Co., Ltd., bersiap untuk memasuki babak baru ekspansi global melalui ekspor mobil listrik buatan China ke pasar Asia Tenggara mulai tahun 2026. 

Strategi ini merupakan bagian dari transformasi bisnis Nissan untuk memperkuat daya saing di tengah ketatnya persaingan industri kendaraan listrik (EV) dunia.

Salah satu produk unggulan yang akan menjadi tulang punggung ekspor adalah Nissan N7, sedan listrik kelas menengah yang dikembangkan melalui kolaborasi joint venture antara Nissan dan Dongfeng Motor di Tiongkok. 

Mobil ini pertama kali diluncurkan pada April 2025 dan langsung mencetak 10.000 unit pemesanan hanya dalam beberapa minggu, menunjukkan antusiasme pasar terhadap model tersebut.

BACA JUGA:Kolaborasi dengan Garuda Indonesia dan Tahilalats Mitsubishi Luncurkan Kampanye Sky Explorer

Nissan N7 diproduksi di pabrik milik Nissan yang ada di Guangzhou, Provinsi Guangdong. Di pasar domestik, mobil ini dipasarkan mulai 119.900 yuan atau sekitar Rp 270 juta, menjadikannya sebagai salah satu EV dengan harga kompetitif di segmen menengah.

Menariknya, Nissan N7 dibekali sistem perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh tim teknologi lokal di China. 

Tapi, karena sejumlah regulasi yang ketat mengenai perangkat lunak AI buatan China di berbagai negara karena sistem ini akan dikustomisasi ulang untuk versi ekspor.

Untuk mendukung proses ini, Nissan telah menjalin kemitraan dengan IAT Automobile Technology, sebuah perusahaan teknologi otomotif ternama di China, guna merancang ulang software agar sesuai dengan standar dan kebutuhan pasar global.

BACA JUGA:QJMotor Cito 150: Skuter Matic Bergaya Eropa dengan Teknologi Modern dan Harga Terjangkau

Langkah ekspor ini akan dijalankan oleh perusahaan patungan baru bernama Dongfeng-NCIC EV Export JV, yang resmi berdiri pada 25 Juni 2025. Perusahaan ini merupakan hasil kerja sama antara Dongfeng Motor dan Nissan China Investment Company (NCIC)—anak usaha Nissan yang 100% dimiliki penuh oleh induk di Jepang.

Dengan total investasi mencapai 1 miliar yuan (sekitar USD 140 juta), kepemilikan perusahaan patungan ini terbagi antara NCIC (60%) dan Dongfeng (40%). Fokus utamanya adalah mengelola dan memperluas pasar ekspor mobil listrik Nissan ke berbagai negara di luar China, termasuk Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, dan Filipina, disebut menjadi target utama ekspansi ekspor ini. Meski belum diumumkan secara resmi, besar kemungkinan Nissan N7 akan dipasarkan di Indonesia, sejalan dengan pernyataan Asako Hoshino, Chief Brand & Customer Officer sekaligus Chairman MC-Japan-ASEAN Nissan Motor Co., Ltd.

“Kami sedang mengembangkan model mobil listrik yang bisa dipasarkan di negara-negara seperti Indonesia, Thailand, dan Filipina,” ujar Hoshino. Ia juga menegaskan bahwa persaingan di kawasan ASEAN kini makin kompetitif, terutama dengan membanjirnya merek-merek EV asal China.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: