May Day Tahun 2025 dan Nasib Buruh Indonesia di Tengah Badai Ekonomi
PHK massal hantam sektor padat karya, May Day jadi ajang perlawanan buruh terhadap ketidakadilan-Ilustrasi freepik.com-
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Setiap tanggal 1 Mei, dunia memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day—sebuah momentum yang sejatinya menjadi ajang penghargaan atas kontribusi para pekerja dalam pembangunan negara.
Tapi, di tahun 2025 semangat itu justru terguncang oleh realitas pahit yang menimpa seluruh buruh di Indonesia.
Tekanan ekonomi global dan domestik telah memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda berbagai sektor industri padat karya.
BACA JUGA:Es Selendang Mayang: Simbol Manis Keberagaman Budaya Betawi yang Tak Lekang oleh Zaman
Dampak Perang Dagang dan Gelombang PHK
Gejolak perdagangan internasional yang dipicu oleh konflik dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok turut menyeret perekonomian Indonesia ke dalam pusaran ketidakpastian. Sektor manufaktur menjadi yang paling terdampak.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) ternyata dalam dua bulan pertama di tahun 2025 lebih dari 18 ribu pekerja kehilangan pekerjaan.
Kasus paling mencolok terjadi di PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), produsen tekstil besar yang menyatakan pailit pada Oktober 2024 dan kemudian merumahkan lebih dari 10.000 karyawan.
BACA JUGA:Sambal Ijo Khas Padang: Sajian Pedas Nan Segar yang Menyatu dengan Cita Rasa Minang
Disusul oleh PT Sanken Indonesia yang akan menghentikan produksinya pada pertengahan 2025 dan melakukan PHK terhadap 459 karyawan.
Gelombang PHK juga ternyata dialami oleh perusahaan besar lainnya yaitu PT Yamaha Music yang menutup dua pabriknya di Bekasi dan Pulo Gadung, berdampak pada 1.100 pekerja serta PT Adis Dimension Footwear yang terpaksa memangkas 3.500 tenaga kerja akibat menurunnya pesanan dari brand internasional seperti Nike.
Provinsi Jawa Tengah (Jateng) ternyata mengalami jumlah PHK tertinggi yang mencapai 57,37% dari total nasional yang disusul oleh Riau, Jakarta, Jawa Timur dan Banten.
Perlu dicatat bahwa data ini kemungkinan masih di bawah realitas karena banyak perusahaan yang tidak melaporkan PHK secara resmi.
BACA JUGA:Pencak Silat Tradisional Lampung: Warisan Budaya yang Tetap Menyala
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




