Es Selendang Mayang: Simbol Manis Keberagaman Budaya Betawi yang Tak Lekang oleh Zaman

Es Selendang Mayang: Simbol Manis Keberagaman Budaya Betawi yang Tak Lekang oleh Zaman

Es Selendang Mayang: Simbol Manis Keberagaman Budaya Betawi yang Tak Lekang oleh Zaman.-Ilustrasi: Canva@Budi Setiawan-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Jakarta, sebagai ibu kota negara dan pusat pertemuan beragam budaya, menyimpan segudang kekayaan kuliner tradisional yang mencerminkan identitas warganya. 

Salah satu warisan kuliner yang paling ikonik dan menggugah selera adalah Es Selendang Mayang. 

Minuman khas Betawi ini tidak hanya dikenal karena tampilannya yang menarik, tetapi juga karena kelezatan rasa dan nilai historisnya yang dalam.

BACA JUGA:Sambal Ijo Khas Padang: Sajian Pedas Nan Segar yang Menyatu dengan Cita Rasa Minang

Asal Usul dan Filosofi di Balik Nama “Selendang Mayang”

Nama “Selendang Mayang” sendiri memiliki makna filosofis yang unik. Kata selendang merujuk pada kain panjang yang kerap digunakan dalam tarian atau pakaian tradisional Betawi, sedangkan mayang merujuk pada bunga kelapa muda yang sering digunakan dalam ritual adat.

Kombinasi warna merah, putih, dan hijau pada minuman ini diyakini menggambarkan simbol keindahan dan semangat masyarakat Betawi dalam memelihara tradisi. 

Tak heran, Es Selendang Mayang dianggap bukan sekadar minuman, melainkan juga representasi budaya yang dituangkan ke dalam sajian kuliner.

BACA JUGA:Pencak Silat Tradisional Lampung: Warisan Budaya yang Tetap Menyala

Komposisi dan Karakteristik Cita Rasa

Secara tekstur, Es Selendang Mayang memiliki ciri khas menyerupai puding kenyal yang berasal dari campuran tepung hunkwe dan santan. 

Rasanya lembut dan manis, berpadu dengan kuah santan yang gurih serta sirup manis yang menambahkan sensasi segar. 

Minuman ini disajikan dingin dengan tambahan es batu, menjadikannya pilihan tepat untuk melepas dahaga di tengah panasnya cuaca Jakarta.

Pewarna alami atau makanan yang digunakan untuk menciptakan tiga warna mencolok itu bisa berasal dari bahan alami seperti daun suji (untuk warna hijau), air bit atau sirup rosella (untuk warna merah), dan warna putih sebagai warna asli dari adonan santan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: