Mengenal Intubasi, Tindakan Medis Penyelamat Nyawa

Mengenal Intubasi, Tindakan Medis Penyelamat Nyawa

Intubasi dilakukan untuk membantu pernapasan dan menjaga suplai oksigen-Foto Freepik.com-

Biasanya muncul setelah tabung dilepas, ditandai dengan suara serak atau rasa tidak nyaman saat menelan.

• Infeksi saluran napas.

Risiko meningkat jika prosedur berlangsung lama atau kebersihan alat tidak terjaga.

BACA JUGA:Tumor Pembuluh Darah: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannya

• Kesalahan penempatan tabung.

Jika tabung masuk ke kerongkongan (esofagus), pasien tidak akan mendapatkan oksigen dengan benar, sehingga dapat menyebabkan hipoksia.

• Bronkospasme atau laringospasme.

Penyempitan mendadak saluran napas yang menyebabkan sulit bernapas, terutama pada pasien dengan riwayat asma.

• Kerusakan trakea.

Dapat terjadi bila tabung dipasang terlalu lama tanpa perawatan yang tepat.

BACA JUGA:Cara Mudah Deteksi Anemia Tanpa ke Dokter

Perawatan dan Pemantauan Setelah Intubasi

Setelah kondisi pasien stabil dan tabung dilepas (proses ini disebut ekstubasi), dokter akan memantau fungsi pernapasan, kadar oksigen, serta tanda-tanda vital lainnya. Pemeriksaan tambahan dilakukan untuk memastikan tidak ada cedera pada saluran napas.

Pasien mungkin akan merasakan tenggorokan kering atau sedikit nyeri, namun kondisi ini biasanya membaik dalam beberapa hari.

Jika intubasi dilakukan di ruang ICU, pasien akan mendapat perawatan lanjutan berupa terapi pernapasan, pemberian obat-obatan, dan pengawasan ketat hingga fungsi paru kembali normal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: