Kenapa Basofil Bisa Tinggi? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Basofil tinggi merupakan kondisi yang tidak boleh diabaikan, karena bisa menjadi tanda adanya reaksi alergi, infeksi, gangguan tiroid hingga kelainan serius pada sumsum tulang. - Foto freepik--
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Kenaikan kadar basofil dalam tubuh sering kali tidak disadari karena sel darah putih jenis ini jumlahnya sangat kecil dalam sirkulasi darah.
Ketika hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar basofil lebih tinggi dari normal, kondisi tersebut dapat menjadi sinyal bahwa tubuh sedang mengalami gangguan tertentu.
Basofil yang meningkat, atau basofilia, berkaitan dengan reaksi alergi, proses peradangan, hingga gangguan serius pada sumsum tulang.
Memahami penyebabnya penting agar langkah penanganan dapat dilakukan secara tepat dan aman.
BACA JUGA:Cara Aman dan Efektif Mengatasi Napas Terasa Berat: Kenali Penyebab dan Solusinya
Apa Itu Basofil dan Mengapa Jumlahnya Penting?
Basofil merupakan salah satu komponen leukosit yang berperan penting dalam sistem imun, terutama pada respons alergi dan proses inflamasi. Sel ini membawa senyawa seperti histamin yang memicu reaksi alergi, serta heparin yang membantu mengatur proses pembekuan darah.
Dalam kondisi normal, basofil hanya menyumbang kurang dari satu persen dari total sel darah putih. Karena jumlahnya sangat kecil, peningkatan sedikit saja dapat menandakan adanya reaksi tubuh terhadap gangguan tertentu.
Basofil berfungsi sebagai indikator apakah tubuh sedang mengalami infeksi kronis, respons alergi, atau adanya kelainan produksi sel darah.
BACA JUGA:Sputum: Mengenal Fungsi, Karakteristik, dan Perannya dalam Menilai Kesehatan Pernapasan
Penyebab Basofil Tinggi
Basofil tinggi dapat dipicu oleh berbagai kondisi, mulai dari yang ringan hingga yang memerlukan penanganan medis khusus. Reaksi alergi menjadi salah satu penyebab paling umum ketika tubuh bereaksi terhadap debu, makanan tertentu, bulu hewan, atau obat-obatan.
Paparan alergen membuat tubuh melepaskan lebih banyak basofil yang membawa histamin, sehingga memicu gatal, ruam, atau pembengkakan.
Infeksi kronis juga dapat meningkatkan basofil. Saat infeksi bakteri atau parasit berlangsung lama, tubuh merespons dengan memproduksi lebih banyak sel darah sebagai bentuk pertahanan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




