Penyebab Trombosit Turun dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai
Penurunan trombosit bisa fatal jika diabaikan. Waspadai gejala awalnya-Ilustrasi Freepik.com-
BACA JUGA:Berapa Lama ASI Bisa Bertahan di Suhu Ruangan
3. Reaksi Autoimun
Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi malah keliru menyerang sel-sel tubuh sendiri, termasuk trombosit.
Kondisi ini umum terjadi pada penyakit seperti lupus (SLE) dan idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP).
Akibatnya, jumlah trombosit berkurang karena dihancurkan secara berlebihan oleh tubuh sendiri.
BACA JUGA:Jeroan: Manfaat, Resiko, dan Cara Aman Mengkonsumsinya
4. Pengaruh Obat-obatan
Beberapa obat dapat menyebabkan trombosit turun karena efek sampingnya terhadap sistem darah atau sumsum tulang. Di antaranya:
- Heparin (obat pengencer darah)
- Obat kemoterapi
- Antibiotik golongan sulfa
- Obat antikejang tertentu
Jika seseorang sedang menjalani pengobatan dengan obat-obatan di atas dan mulai mengalami gejala perdarahan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
BACA JUGA:Tanda Gigi Bungsu Normal dan Cara Tepat Merawatnya
5. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat menghambat kerja sumsum tulang dan menurunkan kemampuan hati dalam mengatur jumlah trombosit. Selain itu, alkohol juga mengganggu penyerapan nutrisi penting seperti vitamin B12 dan asam folat yang diperlukan untuk pembentukan sel darah.
6. Kekurangan Nutrisi
Tubuh membutuhkan berbagai vitamin dan mineral agar sistem pembentukan darah berjalan optimal. Kekurangan nutrisi seperti vitamin B12, asam folat, dan zat besi dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit. Pola makan yang tidak seimbang, diet ekstrem, atau gangguan pencernaan bisa memperburuk kondisi ini.
BACA JUGA: 5 Buah yang Baik untuk Penderita Ambeien
Gejala Trombosit Turun yang Perlu Diperhatikan
Pada tahap awal, penurunan trombosit sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, ketika jumlahnya sudah sangat rendah, tubuh akan mulai memberi tanda-tanda seperti:
- Mudah memar atau muncul lebam tanpa sebab jelas
- Mimisan atau gusi berdarah tanpa pemicu tertentu
- Luka berdarah lebih lama dari biasanya
- Bintik-bintik merah keunguan di kulit (petechiae)
- Darah dalam urine atau feses
- Menstruasi yang lebih deras atau berkepanjangan
- Kelelahan, lemas, dan pusing
Jika gejala-gejala tersebut muncul, terutama disertai demam tinggi atau nyeri sendi, segera lakukan pemeriksaan darah di fasilitas kesehatan. Penanganan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi berat seperti perdarahan internal.
BACA JUGA:Rahasia Awet Muda dengan Ekstrak Rosella untuk Kulit
Cara Mencegah dan Mengatasi Penurunan Trombosit
Menjaga keseimbangan jumlah trombosit tidak hanya bergantung pada pengobatan medis, tetapi juga pada pola hidup yang sehat. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




