Seberapa Sering Harus Berolahraga untuk Menjaga Kebugaran Paru-paru dan Jantung?
Melakukan olahraga secara rutin adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan jantung dan paru-paru dalam jangka panjang. - Foto freepik--
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Menjaga kesehatan jantung dan paru-paru adalah langkah penting dalam menjalani hidup yang lebih berkualitas.
Kedua organ vital ini bertugas mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh sekaligus mengeluarkan karbon dioksida sebagai limbah metabolik.
Tanpa fungsi optimal dari sistem kardiopulmoner, aktivitas harian akan terasa berat, bahkan risiko terkena penyakit serius seperti serangan jantung atau gangguan pernapasan pun meningkat.
Salah satu cara paling efektif untuk memperkuat jantung dan paru-paru adalah dengan olahraga rutin. Namun, seberapa sering kita harus melakukannya agar hasilnya terasa tanpa membebani tubuh?
BACA JUGA:Pulau Doo, Keindahan Tropis yang Masih Tersembunyi di Ujung Rote
Mengapa Latihan Fisik Penting bagi Paru-paru dan Jantung?
Setiap kali kita aktif bergerak, detak jantung meningkat dan laju pernapasan bertambah cepat. Kondisi ini melatih jantung agar memompa darah lebih efisien dan paru-paru agar bekerja maksimal dalam menyerap oksigen dan membuang karbon dioksida.
Manfaat olahraga untuk sistem kardiopulmoner sangat beragam. Latihan rutin dapat meningkatkan kapasitas paru-paru, memperkuat otot jantung, serta menstabilkan tekanan darah dan kadar kolesterol.
Selain itu, olahraga membantu menurunkan berat badan, menjaga metabolisme tetap seimbang, meningkatkan energi harian, memperbaiki kualitas tidur, dan meredakan stres secara alami.
BACA JUGA:Lampung Jadi Provinsi Pertama Luncurkan Kelas Migran Vokasi untuk Siswa SMA/SMK
Frekuensi Latihan yang Disarankan untuk Menjaga Kebugaran Jantung dan Paru-paru
Latihan Aerobik Idealnya 3–5 Kali per Minggu
Latihan aerobik merupakan jenis olahraga berirama yang dilakukan dalam durasi panjang dan mampu meningkatkan pernapasan serta denyut jantung. Ini adalah jenis latihan utama yang direkomendasikan untuk memperkuat paru-paru dan jantung.
Beberapa contoh aktivitas yang masuk dalam kategori ini antara lain jalan cepat, bersepeda santai, jogging, berenang, senam aerobik, hingga Zumba atau menari aktif. Idealnya, latihan dilakukan tiga hingga lima kali seminggu, dengan durasi sekitar 30 hingga 60 menit per sesi. Intensitas latihan disarankan berada pada tingkat sedang hingga tinggi, cukup untuk membuat napas terengah tapi masih memungkinkan berbicara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




