Bahan dan Pelengkap
Soto Kudus disajikan bersama berbagai pelengkap yang memperkaya rasa dan tekstur. Kehadiran tauge segar, seledri, dan bawang goreng menambah kesegaran dalam setiap suapan. Sambal rawit dan perasan jeruk nipis memberikan sentuhan pedas serta asam yang seimbang.
Sebagai pelengkap, hidangan ini kerap dipadukan dengan perkedel, sate telur puyuh, tempe goreng, atau tahu goreng.
Soto Kudus biasanya disantap bersama nasi putih atau lontong, serta minuman tradisional seperti es teh atau wedang jahe untuk melengkapi pengalaman bersantap.
BACA JUGA:Apel Siaga Operasi Lilin Krakatau, Ketua DPRD Lampung Ajak Semua Elemen Jaga Keamanan
Filosofi dalam Semangkuk Soto Kudus
Kesederhanaan Soto Kudus mencerminkan nilai hidup masyarakat Kudus yang menjunjung rendah hati, kebersamaan, dan keseimbangan.
Porsi kecil bukanlah tanda kekurangan, melainkan ajaran untuk makan secukupnya dan tidak berlebihan.
Kuah bening melambangkan kejernihan hati serta kesederhanaan hidup. Tak heran jika Soto Kudus kerap hadir dalam berbagai acara keagamaan, hajatan, maupun tradisi masyarakat sebagai hidangan yang mampu menyatukan semua kalangan tanpa memandang latar belakang sosial.
BACA JUGA:Hunian Hijau Berkelanjutan, Wagub Jihan Ajak KWT Maksimalkan Pekarangan
Soto Kudus di Era Modern
Di tengah arus modernisasi, Soto Kudus tetap bertahan sebagai kuliner legendaris yang dicintai banyak orang.
Warung dan rumah makan di Kudus terus menjaga resep turun-temurun, sementara sejumlah inovasi mulai bermunculan tanpa menghilangkan identitas aslinya.
Kini, Soto Kudus tidak hanya dapat dinikmati di daerah asalnya, tetapi juga telah menyebar ke berbagai kota besar di Indonesia, menegaskan posisinya sebagai warisan kuliner bernilai sejarah dan budaya tinggi.(*)