MEDIALAMPUNG.CO.ID – Tari Saman merupakan salah satu tarian tradisional paling terkenal dari Tanah Gayo, Aceh. Tarian ini berkembang di Kabupaten Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Timur—khususnya Kecamatan Serbejadi—serta wilayah Tamiang Hulu di Aceh Tamiang.
Bagi masyarakat Gayo, Saman tidak sekadar hiburan, melainkan bagian penting dari identitas sosial dan budaya mereka.
Sejak dahulu, para remaja laki-laki Gayo mengisi waktu luang dengan berlatih saman di sawah, di balai pertemuan atau mersah, hingga setelah pulang mengaji.
Latihan yang dilakukan secara rutin ini menjadi bagian dari tradisi turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi.
BACA JUGA:Museum Tsunami Aceh: Ruang Edukasi, Pengingat, dan Harapan Baru
Asal-Usul Tari Saman
Menurut cerita yang berkembang secara lisan, Tari Saman berakar dari kesenian lama bernama pok one, yaitu permainan ritmis dengan tepukan tangan yang diiringi nyanyian. Perkembangan tarian ini semakin pesat setelah diperkenalkan oleh seorang ulama bernama Syekh Saman.
Syekh Saman memperkaya tarian tersebut dengan menciptakan syair-syair berbahasa Arab dan Aceh. Isi syairnya membawa pesan moral, dakwah, serta nasihat bagi generasi muda sehingga Saman berperan sebagai sarana pendidikan dan penyebaran nilai-nilai kebaikan.
Keunikan dan kedalaman maknanya membuat Tari Saman diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia, menjadikannya salah satu ikon budaya Indonesia yang mendunia.
BACA JUGA:Rekomendasi Sunscreen untuk Atasi Kulit Kusam dan Bantu Cerahkan Wajah
Fungsi dan Makna Tari Saman
Hingga kini, Tari Saman kerap ditampilkan dalam berbagai acara penting, mulai dari peringatan hari besar Islam, perayaan hari raya, penyambutan tamu resmi, ulang tahun daerah, hingga beragam upacara adat. Kehadirannya tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana komunikasi dan penguat hubungan antarwarga.
Melalui syair dan gerakan serempak yang ditampilkan, Saman menyampaikan pesan moral, pantun nasihat, hingga gambaran kehidupan masyarakat Gayo.
Kekompakan, kedisiplinan, dan kebersamaan yang menjadi ciri utama tarian ini menggambarkan nilai sosial yang kuat dalam komunitas Gayo.
BACA JUGA:JKEL Desak Pemerintah Tinjau Ulang Dugaan Alih Kelola 70 Persen Zona Pemanfaatan TNWK ke Pihak Asing