Ciri Khas Gerak Tari Saman
Tari Saman memiliki keunikan dibanding tarian Nusantara lainnya karena tidak mengandalkan gerak kaki sebagai variasi utama. Para penari duduk berbaris sangat rapat dalam posisi lurus, kemudian menampilkan kombinasi gerak berupa tepukan tangan, pukulan ke dada, gerak bahu dan badan, serta anggukan atau gelengan kepala.
Gerakannya terlihat sederhana, namun dibawakan dalam tempo cepat dan sangat membutuhkan konsentrasi tinggi. Semua penari wajib bergerak serempak mengikuti ritme yang sama.
Kecepatan dan keseragaman inilah yang membuat Saman dijuluki sebagai “tari tangan seribu”. Kerja sama yang padu hanya dapat tercipta karena barisan penari diposisikan rapat dan teratur dalam satu pola lantai lurus yang menjadi ciri khas Saman.
BACA JUGA:Cegah Kejang Saat Demam: Panduan Lengkap Orang Tua Menangani Demam pada Anak
Komposisi Pemain Tari Saman
Dalam satu pertunjukan Saman, terdapat empat komposisi penting yang berperan dalam menjaga kelancaran tarian. Penangkat bertugas sebagai pemimpin barisan dan duduk di posisi tengah. Ia mengatur ritme, mengawali syair, serta menentukan perubahan level gerak sambil membalas syair yang dipersembahkan kelompok lainnya.
Di sisi kanan dan kirinya terdapat pengapit, yaitu penari yang membantu penangkat menjaga kelancaran gerak dan vokal. Mereka bertugas memastikan penangkat siap saat pola gerakan berubah.
Selanjutnya terdapat penyepit, yakni penari yang menjaga kerapatan formasi agar seluruh barisan bergerak sebagai satu kesatuan utuh.
Di bagian paling ujung barisan terdapat penupang. Mereka memastikan barisan tetap lurus dan tidak bergeser selama pertunjukan berlangsung. Perannya diibaratkan sebagai penamat kerpejejerun, pemegang “akar barisan” yang menjaga agar seluruh formasi stabil dan tidak goyah.
BACA JUGA:Lapis Parih Bodin Jepara, Kue Tradisional dengan Rasa Manis Lembut
Tari Saman sebagai Identitas Budaya
Tari Saman tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Gayo, tetapi juga simbol karakter mereka yang disiplin, kompak, dan menjunjung tinggi kebersamaan. Nilai-nilai tersebut ditanamkan melalui proses latihan yang memerlukan kerja sama, konsentrasi, dan ketertiban.
Melestarikan Saman berarti menjaga identitas budaya Gayo sekaligus memperkuat kekayaan seni Indonesia. Pelestarian ini dapat terus dilakukan melalui pendidikan, pertunjukan budaya, serta pengenalan kepada generasi muda agar tradisi ini tetap hidup dan berkembang.(*)