Proses Pembuatan Horok-horok
Pembuatan horok-horok dilakukan melalui serangkaian tahap panjang yang diwariskan secara turun-temurun. Tepung aren dicampur air kemudian disaring untuk menghasilkan butiran halus.
Setelah ditiriskan hingga setengah kering, adonan kasar dikukus dalam wadah besar, umumnya menggunakan kukusan bambu. Setelah matang, horok-horok diaduk dan digemburkan hingga terpisah menjadi butiran khasnya.
Ketika sudah dingin, barulah horok-horok siap disajikan. Teknik tradisional yang tetap dipertahankan ini membuat citarasa otentiknya tidak berubah dari masa ke masa.
BACA JUGA:Siomay Tongkol, Kudapan Laut yang Semakin Populer
Cara Menyajikan Horok-horok
Horok-horok biasanya disajikan sebagai pendamping berbagai hidangan khas Jepara. Sate kikil menjadi pasangan favorit karena perpaduan tekstur kenyal kikil dan butiran horok-horok menciptakan sensasi khas.
Horok-horok juga nikmat disajikan bersama opor ayam karena mampu menyerap kuah gurihnya. Rawon, bakso, soto, hingga sate sapi juga kerap disandingkan dengan horok-horok sebagai pengganti nasi atau lontong.
Rasa netral dan tekstur ringannya membuat horok-horok cocok dikombinasikan dengan hidangan berkuah, bersantan, ataupun berbumbu pedas.
BACA JUGA:Kagape Kambing: Hidangan Khas Jepara yang Kaya Rempah dan Berkarakter
Peran Sosial dan Budaya
Di Jepara, horok-horok tidak hanya berfungsi sebagai makanan pendamping, tetapi juga mencerminkan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan bahan lokal.
Pada acara desa atau hajatan, hidangan berkuah sering disajikan bersama horok-horok sebagai identitas kuliner khas daerah tersebut.
Banyak warga Jepara yang merantau turut merindukan makanan ini karena sulit ditemukan di luar daerah asalnya.
BACA JUGA:Bakso Ikan Ekor Kuning: Cita Rasa Laut yang Lembut dan Gurih
Keunikan yang Membuatnya Bertahan