3 Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Masih Terjaga Hingga Kini

Jumat 07-11-2025,15:13 WIB
Reporter : Romdani
Editor : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Nusantara. Berdiri sekitar abad ke-13 Masehi, kerajaan ini mencapai masa kejayaan pada abad ke-14 di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dengan dukungan Mahapatih Gajah Mada. 

Pada masa itu, Majapahit dikenal luas karena kekuatan militernya, kemakmuran rakyatnya, dan kemajuan budayanya. Wilayah kekuasaannya pun meluas hingga ke berbagai daerah di Asia Tenggara.

Kemegahan Majapahit tidak hanya tercatat dalam naskah-naskah kuno, tetapi juga dapat dilihat dari peninggalan sejarah yang masih bertahan hingga kini. 

Peninggalan tersebut menjadi bukti nyata tentang tingginya nilai seni, pengetahuan, dan sistem pemerintahan yang dimiliki masyarakat Majapahit. Tiga di antaranya adalah candi, prasasti, dan karya sastra yang menggambarkan kejayaan kerajaan ini.

BACA JUGA:Upacara Keagamaan dan Religi di Era Majapahit: Harmoni antara Hindu dan Buddha

1. Candi Tikus: Petirtaan Kerajaan yang Penuh Nilai Spiritual

Salah satu peninggalan terkenal dari masa Majapahit adalah Candi Tikus yang terletak di kawasan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Candi ini ditemukan pada tahun 1914 dalam kondisi tertimbun tanah dan menjadi sarang tikus, sehingga masyarakat sekitar menamainya “Candi Tikus.”

Bangunan ini terbuat dari batu bata merah khas Majapahit dan memiliki bentuk menyerupai kolam atau petirtaan (pemandian suci). Di bagian tengahnya terdapat struktur bertingkat yang dikelilingi oleh pancuran air dari mulut makara (makhluk mitologi berbentuk naga). Para ahli menduga bahwa tempat ini digunakan sebagai pemandian keluarga kerajaan atau sebagai lokasi ritual keagamaan untuk pemujaan dewa air.

Candi Tikus memperlihatkan kecanggihan arsitektur dan sistem hidrolika masyarakat Majapahit. Struktur bangunan yang simetris, saluran air yang rapi, serta desain yang penuh makna simbolik menggambarkan pengetahuan teknik dan seni yang maju pada zamannya. Saat ini, Candi Tikus menjadi salah satu ikon wisata sejarah di Mojokerto yang sering dikunjungi pelajar dan peneliti.

BACA JUGA:Tari Topeng Malang: Warisan Seni Majapahit yang Tetap Hidup hingga Kini

2. Candi Bajang Ratu: Gerbang Keagungan dan Simbol Kehormatan Raja

Selain Candi Tikus, peninggalan lain yang tidak kalah megah adalah Candi Bajang Ratu. Candi ini juga berada di kawasan Trowulan dan memiliki bentuk gapura megah dengan tinggi sekitar 16 meter. Berdasarkan penelitian, Candi Bajang Ratu dibangun untuk mengenang Raja Jayanegara, raja kedua Majapahit, yang memerintah antara tahun 1309 hingga 1328 Masehi.

Candi ini terbuat dari batu bata merah yang tersusun rapi dan memiliki relief halus dengan corak khas Majapahit. Ukirannya menampilkan kisah-kisah dari epos Ramayana dan berbagai simbol keagamaan Hindu. Pintu gerbangnya berbentuk paduraksa, yaitu gapura beratap yang biasanya digunakan pada bangunan suci di Jawa Timur.

Selain berfungsi sebagai monumen penghormatan, Candi Bajang Ratu dipercaya memiliki makna spiritual sebagai gerbang penyucian arwah raja menuju alam baka. Bentuknya yang tinggi dan megah menjadi lambang keagungan sekaligus penghormatan terhadap pemimpin yang telah wafat. Kini, Candi Bajang Ratu telah menjadi salah satu situs bersejarah yang dilindungi pemerintah dan menjadi bagian penting dari kawasan arkeologi Trowulan.

BACA JUGA:Sejarah Hubungan Madura dan Majapahit: Jejak di Petilasan Rato Ebhu, Sampang

Kategori :