“Kalau gabah keluar provinsi, harga otomatis melonjak. Padahal petani juga dirugikan jika beras ikut mahal. Karena itu, harus ada keseimbangan,” tegas Haris.
Ia menambahkan, menggiling gabah di Lampung juga memberi manfaat lain seperti penyerapan tenaga kerja dan pemanfaatan produk sampingan seperti dedak, katul, dan menir untuk masyarakat setempat.
Dengan langkah ini, Pemprov Lampung berharap stabilitas harga beras tetap terjaga, daya beli masyarakat meningkat, dan strategi pengendalian inflasi daerah dapat berjalan optimal.