Kondisi degeneratif seperti osteoartritis, penyakit autoimun seperti rematik, maupun penurunan kepadatan tulang (osteoporosis) sering menjadi penyebab utama nyeri yang menetap atau berulang. Keluhan biasanya muncul pada lutut, pinggang, punggung, hingga pergelangan tangan.
4. Masalah pada saraf
Saraf yang terjepit, misalnya akibat hernia nukleus pulposus (HNP) atau pergeseran bantalan tulang belakang, dapat memunculkan nyeri yang menjalar ke area lain. Nyeri jenis ini sering terasa berulang, terutama saat tubuh melakukan aktivitas tertentu. Migrain, trigeminal neuralgia, dan nyeri neuropatik lainnya juga termasuk dalam kategori gangguan saraf penyebab nyeri berulang.
BACA JUGA:Kepulauan Derawan, Pesona Bahari Kalimantan Timur
5. Faktor psikologis dan stres
Tidak semua nyeri bersumber dari kelainan fisik. Tekanan mental, stres berkepanjangan, hingga gangguan kecemasan dapat memicu ketegangan otot di leher, bahu, dan punggung. Bila tidak dikelola dengan baik, nyeri akibat faktor psikologis ini bisa terus berulang dan menurunkan kualitas hidup.
6. Penyakit pada organ dalam
Terkadang, nyeri yang muncul berulang kali merupakan tanda gangguan organ tertentu. Misalnya, nyeri ulu hati berulang bisa menandakan masalah lambung, nyeri perut kanan atas bisa terkait dengan hati atau kantong empedu, sementara nyeri dada berulang harus diwaspadai sebagai gejala gangguan jantung.
BACA JUGA:Curug Cikondang, Pesona Niagara Mini di Tanah Cianjur
Cara Mengatasi Nyeri Berulang
Penanganan nyeri berulang sebaiknya dilakukan sesuai penyebab yang mendasari. Beberapa langkah umum yang dapat membantu antara lain:
1. Perubahan gaya hidup
- Menjaga postur tubuh ketika duduk, berdiri, maupun tidur.
- Menghindari duduk terlalu lama tanpa peregangan.
- Mengatur pola tidur yang cukup dan berkualitas.
BACA JUGA:6 Aktor Korea yang Hadir dengan Pesona Awet Muda, Menginspirasi Generasi!
2. Aktivitas fisik dan olahraga
Olahraga ringan dan teratur, seperti berjalan kaki, berenang, yoga, atau pilates, dapat membantu memperkuat otot, menjaga kelenturan sendi, serta mencegah nyeri kambuh.
3. Terapi fisik dan rehabilitasi