Cerita Legenda Danau Kaco dari Jambi

Kamis 03-07-2025,16:23 WIB
Reporter : Romdani
Editor : Budi Setiawan
Cerita Legenda Danau Kaco dari Jambi

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di wilayah pegunungan Kerinci, tersembunyi sebuah danau kecil yang mempesona dengan air sebening kaca. 

Penduduk setempat menyebutnya Danau Kaco, yang berarti “danau kaca”. Selain keindahannya, danau ini menyimpan kisah lama tentang cinta, pengorbanan, dan keserakahan yang berujung petaka.

Konon, di masa lalu berdiri sebuah kerajaan di kaki Gunung Kerinci yang dipimpin oleh Raja Gagak. Ia hanya memiliki satu anak perempuan yang sangat dicintainya, Putri Napal Melintang. 

Sang putri dikenal bukan hanya karena kecantikannya yang memukau, tetapi juga karena kelembutan dan sikapnya yang penuh hormat pada semua orang.

BACA JUGA:Tari Atoni Meto: Tarian Kreasi Baru yang Menjaga Tradisi Suku Dawan

Seiring waktu, paras Putri Napal Melintang semakin menawan. Kecantikannya tersiar ke berbagai penjuru, menarik perhatian banyak bangsawan dari kerajaan lain yang ingin memperistrinya. 

Meski terkenal akan keindahannya, sang putri sendiri tidak pernah melihat wajahnya secara jelas, karena saat itu belum dikenal cermin seperti sekarang. Ia hanya bisa menatap bayangan wajahnya dari permukaan air atau logam yang mengilap.

Suatu hari, datang seorang pangeran dari negeri Jambi. Ia datang dengan penuh keyakinan dan membawa hadiah berupa permata dan emas untuk meminang sang putri. Raja Gagak terkesima melihat banyaknya harta yang dibawa. 

Dengan alasan untuk menguji keseriusan, ia meminta seluruh harta itu sebagai syarat lamaran. Pangeran Jambi pun menyerahkannya dan berjanji akan kembali saat hari pernikahan tiba.

BACA JUGA:Tari Kethek Ogleng: Warisan Budaya Pacitan yang Sarat Kisah Cinta dan Simbolisme

Tak lama berselang, pangeran dari kerajaan Pulau Punjung datang dengan niat serupa. Melihat peluang baru, Raja Gagak kembali memanfaatkan kesempatan. 

Ia memberi syarat serupa kepada pangeran tersebut dan kembali mendapatkan harta lebih banyak daripada sebelumnya. Sang raja menerima kedua lamaran, tanpa memberi tahu bahwa putrinya telah dipinang sebelumnya.

Setelah kejadian itu, datanglah pangeran-pangeran lain yang tertarik pada kecantikan sang putri. Semua membawa persembahan yang luar biasa, dan Raja Gagak menerimanya tanpa mempedulikan nasib anaknya. 

Sifat tamaknya semakin merajalela. Ia hanya memikirkan bagaimana cara mengumpulkan lebih banyak kekayaan.

BACA JUGA:Vunja Ada Mpae: Ungkapan Syukur atas Panen dalam Tradisi Adat Desa Toro

Kategori :

Terkait

Kamis 03-07-2025,16:23 WIB

Cerita Legenda Danau Kaco dari Jambi