MEDIALAMPUNG.CO.ID – Ketidakpastian global kembali menjadi sorotan utama pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa dunia tengah memasuki fase penuh ketegangan, baik dari sisi geopolitik maupun ekonomi.
Dalam sebuah pelantikan pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan, ia menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan nasional menghadapi dinamika global yang semakin kompleks.
Situasi dunia saat ini dinilai mengalami fragmentasi serius akibat rivalitas antarnegara besar.
Konflik kepentingan, ketegangan kawasan, dan kebijakan ekonomi yang saling bertabrakan telah menciptakan gangguan nyata pada rantai pasok global.
BACA JUGA:Danau Tolire, Destinasi Wisata Alam yang Sarat Legenda
Kebijakan pembatasan ekspor-impor yang kian agresif pun makin memperburuk keadaan.
Menteri Keuangan tersebut bahkan menyamakan kondisi ini dengan periode awal tahun 1930 hingga 1940-an, masa yang menjadi latar pecahnya Perang Dunia II.
Ketidakstabilan saat itu dipicu oleh krisis ekonomi yang kemudian meluas menjadi konflik bersenjata antarnegara.
Kemiripan pola ini, menurutnya, menjadi peringatan keras bagi semua pihak agar lebih sigap dan tidak lengah dalam menjaga stabilitas nasional.
BACA JUGA:Kue Lava Chocolatos Kukus Tanpa Oven dan Mixer, Lumer di Dalam!
Dalam konteks ini, peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi sangat vital.
Pemerintah menekankan bahwa APBN bukan hanya alat fiskal semata, melainkan juga menjadi penopang utama dalam menjaga keseimbangan dan kesinambungan pembangunan nasional di tengah tekanan global.
Sri Mulyani menekankan bahwa tanggung jawab negara saat ini adalah memastikan roda ekonomi tetap bergerak dan kesejahteraan rakyat tetap menjadi prioritas.
Pemerataan pembangunan pun harus terus diperjuangkan, meski dihadapkan pada tantangan yang tidak ringan dari luar negeri.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Picu Pohon Tumbang di Sejumlah Titik Kota Bandar Lampung