Jejak Sejarah Kerajaan Tua di Lampung: Museum Kekhatuan Semaka

Rabu 07-05-2025,17:33 WIB
Reporter : Romdani
Editor : Budi Setiawan
Jejak Sejarah Kerajaan Tua di Lampung: Museum Kekhatuan Semaka

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di Pekon Sanggi Unggak, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, berdiri sebuah museum kecil namun sarat makna sejarah. 

Tempat tersebut dikenal dengan nama Museum Mini Kekhatuan Semaka. Ukurannya yang sederhana, museum tersebut sebagai penjaga warisan budaya Keratuan Semaka salah satu kerajaan tua yang pernah berjaya di Lampung.

Museum itu dikelola oleh keturunan ke 13 raja Keratuan Semaka. Dengan penuh dedikasi ia mengumpulkan serta merawat berbagai benda peninggalan leluhur sebagai langkah untuk melestarikan sejarah lokal yang semakin terlupakan.

BACA JUGA:6 Jenis Laser Wajah dan Manfaatnya untuk Kesehatan Kulit

Koleksi Bersejarah yang Bermakna

Museum Mini Kekhatuan Semaka menyimpan beragam benda kuno, seperti gerabah, keramik zaman dulu, alat makan tradisional, pakaian dan perlengkapan perang, serta senjata seperti meriam. Sebagian benda tersebut dipajang dalam lemari kaca, sementara sisanya masih tersimpan di ruang terbuka karena keterbatasan tempat.

Koleksi istimewa salah satunya adalah keramik dari abad ke 11 yang diyakini berasal dari Dinasti Tang. Selain itu, museum ini juga memiliki benda-benda dari masa Kerajaan Tumasek, era kolonial Belanda, serta dari Kesultanan Banten. Keberadaan benda-benda tersebut menunjukkan bahwa wilayah ini pernah menjalin hubungan dagang dan budaya dengan kerajaan besar di dalam dan luar nusantara.

Sebagian besar koleksi berasal dari warisan keluarga serta hasil pencarian dan temuan di kawasan bekas pusat pemerintahan Keratuan Semaka. Setiap benda menjadi saksi bisu perjalanan panjang masyarakat Lampung di masa lalu.

BACA JUGA:Industri Tekstil Hadapi Tekanan Berat, Pelaku Usaha Minta Kebijakan Impor Lebih Proporsional

Mengenal Sejarah Keratuan Semaka

Keratuan Semaka adalah merupakan salah satu kerajaan tertua di daerah Lampung yang telah ada sejak abad ke-15. Kerajaan ini pertama kali berdiri di kawasan pesisir Tanjung Burnai (sekarang Pantai Tanjungan), lalu berpindah ke beberapa lokasi hingga akhirnya menetap di tempat yang kini menjadi lokasi museum.

Pada awalnya daerah Semaka menjadi tempat perlindungan bagi masyarakat dari Kerajaan Sekala Brak Buai Anak Tumi yang tidak menerima perubahan kepercayaan mengenal Islam. Mereka mengungsi ke Semaka yang saat itu masih menganut kepercayaan lama. 

Benda-benda yang berkaitan dengan keyakinan animisme dan dinamisme dari masa itu masih bisa dijumpai di museum, seperti batu-batu pemujaan.

BACA JUGA:Efek Samping Masker Putih Telur untuk Wajah: Waspadai Risiko Tersembunyi di Balik Perawatan Alami

Peran Strategis dalam Sejarah Lokal

Kategori :