Jejak Sejarah Kerajaan Tua di Lampung: Museum Kekhatuan Semaka

Rabu 07-05-2025,17:33 WIB
Reporter : Romdani
Editor : Budi Setiawan
Jejak Sejarah Kerajaan Tua di Lampung: Museum Kekhatuan Semaka

Keratuan Semaka pernah berperan penting dalam peristiwa sejarah besar. Salah satu catatan penting adalah keterlibatannya dalam mendukung Kesultanan Banten menaklukkan wilayah Rawayan, yang dahulu dihuni oleh kelompok masyarakat adat yang kuat mempertahankan wilayahnya. Sebagai imbalan atas bantuannya, Keratuan Semaka kemudian menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Kesultanan Banten.

Selain itu, kerajaan ini juga mendukung perjuangan tokoh pejuang Lampung, seperti Radin Inten, dalam melawan penjajahan Belanda. Salah satu simbol perjuangan itu masih tersimpan di museum dalam bentuk meriam yang pernah digunakan untuk menghadapi penjajah.

Keratuan Semaka dikenal memiliki hubungan dengan beberapa keratuan lain yang ada di Lampung misalnya Kalianda, Melinting, serta Pemanggilan yang juga berada di bawah pengaruh Kesultanan Banten.

BACA JUGA:Penemuan Spesies Siput Baru di Pulau Bacan Perkuat Posisi Wallacea sebagai Surga Hayati

Dari Masa Keemasan ke Masa Surut

Keratuan Semaka mencapai puncak kejayaannya antara abad ke-15 hingga 18. Pada masa itu, kerajaan ini memiliki peran besar dalam bidang politik, budaya, dan agama. Namun, lambat laun, kerajaan mulai mengalami penurunan. 

Salah satu penyebabnya adalah bergesernya fokus para pemimpin dari pemerintahan menuju penyebaran agama, sehingga urusan kenegaraan menjadi kurang diperhatikan.

Selain itu, perubahan nama wilayah dari Semaka menjadi Semong membuat identitas sejarah kerajaan ini semakin kabur. Bencana besar seperti letusan Gunung Krakatau tahun 1883 juga memperparah situasi. Banyak bangunan penting dan arsip sejarah hancur, membuat masyarakat kehilangan jejak masa lalunya.

BACA JUGA:DPRD Lampung Apresiasi Gubernur Soal Harga Singkong, Mikdar : Perusahaan Tidak Ikut Aturan Akan di Tutup

Awal Berdirinya Museum Mini

Untuk menghidupkan kembali semangat pelestarian sejarah, seorang keturunan raja memprakarsai pembangunan museum pada tahun 2014. Ia mendapatkan bantuan dari perusahaan tambang lokal melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). 

Dana tersebut digunakan untuk membangun bangunan museum dan menyusun koleksi secara rapi agar dapat dinikmati oleh pengunjung.

Tujuan utama dari pendirian museum ini adalah sebagai media edukasi masyarakat agar bisa mengenal sejarah daerahnya sendiri. Selain itu, museum ini juga menjadi tempat wisata budaya yang memberikan wawasan tentang kehidupan masa lampau di Lampung.

BACA JUGA:Nelayan Hilang di Laut Marang Ditemukan Meninggal Dunia

Menjadi Pusat Edukasi Budaya

Kini, Museum Mini Kekhatuan Semaka bukan hanya tempat menyimpan benda kuno, tapi juga menjadi pusat edukasi sejarah dan budaya lokal. Banyak pelajar, mahasiswa, dan peneliti datang ke sini untuk belajar lebih dalam tentang asal-usul masyarakat Lampung dan peran Keratuan Semaka dalam sejarah nusantara.

Kategori :