
Rumah Adat: Rumah Panjang
Rumah adat Suku Dayak sangat dikenal dengan sebutan rumah panjang. Seperti namanya, rumah ini memiliki bentuk memanjang dan dapat dihuni oleh beberapa keluarga besar sekaligus.
Dibuat dari kayu ulin yang tahan lama, rumah panjang dibangun di atas tiang tinggi untuk melindungi penghuninya dari banjir dan binatang buas.
Di dalam rumah panjang, tidak hanya berlangsung aktivitas sehari-hari, tetapi juga acara adat, diskusi komunitas, dan pertemuan penting lainnya. Bangunan Itu mencerminkan kehidupan yang kolektif serta nilai kebersamaan dalam masyarakat Dayak.
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah Sriwijaya di Museum Balaputera Dewa Palembang
Upaya Pelestarian Budaya
Dengan semakin berkembangnya zaman dan masuknya pengaruh luar, budaya Dayak menghadapi tantangan besar untuk tetap bertahan. Namun, masyarakat Dayak tidak tinggal diam. Mereka aktif dalam mengadakan festival budaya, membentuk komunitas pelestari adat, serta mendirikan sekolah adat yang mengajarkan bahasa dan tradisi lokal kepada generasi muda.
Pemerintah daerah dan pusat juga mendukung pelestarian budaya ini dengan menjadikan kebudayaan Dayak sebagai bagian dari promosi pariwisata dan pendidikan budaya nasional.
Suku Dayak merupakan salah satu suku yang memiliki kekayaan budaya luar biasa di Indonesia. Tradisi, kepercayaan, dan gaya hidup mereka adalah warisan berharga yang perlu dikenalkan dan dijaga oleh seluruh bangsa. Di tengah arus globalisasi, keberadaan budaya Dayak mengingatkan kita akan pentingnya menjaga identitas dan kearifan lokal sebagai bagian dari kekuatan bangsa.(*)