MEDIALAMPUNG.CO.ID - SD Negeri 3 Way Petai, terletak di Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat, saat ini menghadapi tantangan besar terkait infrastruktur yang kurang memadai.
Sekolah ini membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah, khususnya dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Barat, agar proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dapat berjalan lebih optimal.
Salah satu masalah utama yang dihadapi SDN 3 Way Petai yakni kurangnya ruang kelas yang layak, serta kondisi perpustakaan yang memprihatinkan.
Pada Rabu, 11 September, tim medialampung.co.id yang datang ke lokasi menyaksikan langsung proses KBM di sekolah tersebut.
BACA JUGA:BMBK Lampung Terima Tambahan Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaikan 14 Ruas Jalan
Saat itu, siswa kelas V tengah mengikuti simulasi Analisis Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Namun, karena keterbatasan perangkat, simulasi harus dilakukan secara bergantian.
Para siswa SDN 3 Way Petai melaksanakan simulasi ANBK di ruang guru yang ternyata adalah gedung perpustakaan yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan--
Mirisnya, anak-anak harus menempati ruang kantor guru, yang ternyata adalah perpustakaan.
"Perpustakaan ini dibangun tahun 1990 dan hingga saat ini belum pernah direnovasi. Kondisinya sekarang sudah sangat memprihatinkan," jelas kepala sekolah, Jati Rahayu S.Pd.
BACA JUGA:Aklamasi! Benny Mansyur Terpilih Jadi Ketua DPW Persadin Lampung
Menurut Kepala SDN 3 Way Petai, salah satu masalah terbesar adalah kekurangan gedung yang layak pakai.
"Beberapa bangunan sudah tidak layak, tapi terpaksa masih digunakan karena tidak ada pilihan lain," ujar Jati Rahayu.
Selain itu, jumlah siswa di beberapa kelas seperti kelas IV telah melebihi kapasitas yang ditentukan oleh pemerintah, akibat minimnya ruangan yang tersedia.
Selain ruang kelas yang penuh, perpustakaan yang kini difungsikan sebagai kantor guru juga sudah sangat usang dan membutuhkan renovasi.