Peluang Indonesia Ditengah Perang AI ChatGPT vs DeepSeek

Peluang Indonesia Ditengah Perang AI ChatGPT vs DeepSeek

DeepSeek menjadi AI murah yang Menantang Dominasi ChatGPT--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Wall Street tengah dilanda badai, dan dunia seakan menyaksikan kehancuran besar di pusat keuangan AS. 

Kejadian ini mencerminkan betapa rapuhnya dominasi teknologi di era ini, khususnya dalam sektor kecerdasan buatan (AI). 

Pusat perhatian dunia beralih pada perkembangan DeepSeek, sebuah aplikasi AI buatan China yang tengah mengguncang pasar global dan membalikkan dominasi perusahaan-perusahaan teknologi AS seperti NVIDIA, Microsoft, Google, dan Meta. 

Kegagalan besar tersebut menunjukkan ancaman nyata terhadap dominasi Amerika dalam bidang kecerdasan buatan (AI), yang kini semakin terancam oleh kehadiran DeepSeek, AI asal China yang mengubah permainan.

 

DeepSeek: Mengambil Alih Panggung Dunia AI

DeepSeek, yang dikembangkan dengan dana minim dan menggunakan karyawan jauh lebih sedikit dibandingkan OpenAI, telah menunjukkan bahwa teknologi AI yang superior tidak hanya dapat lahir di Silicon Valley, tetapi juga di Beijing. 

Dalam waktu hanya dua tahun, DeepSeek meroket menjadi aplikasi AI nomor satu di App Store, mengalahkan pesaing besar seperti ChatGPT yang dibuat oleh OpenAI. 

Dengan hanya menghabiskan dana yang sangat kecil, yakni hanya 1% dari anggaran yang digunakan OpenAI, DeepSeek mampu bersaing di pasar global.

Sementara itu, OpenAI membutuhkan waktu 10 tahun dan dana Rp105,6 triliun untuk mencapai posisi saat ini. 

Ini menunjukkan bagaimana pendekatan yang berbeda dalam pengembangan AI, serta pemanfaatan data dalam jumlah masif, bisa menghasilkan dampak yang luar biasa. 

Namun, kemenangan DeepSeek tidak hanya datang dari sisi teknologi, tetapi juga dari kemampuan menggunakan kekuatan dan kelemahan yang ada dalam pasar global.

 

Indonesia dan Peluang AI: Menyongsong Revolusi Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: