Proses Pengolahan dan Pengembangan Usaha Keripik Pisang khas Lampung

Sabtu 22-06-2024,17:12 WIB
Editor : Budi Setiawan

Tahap selanjutnya perendaman, pisang yang sudah dipisahkan dari tandan dimasukan ke dalam bak berisi air. 

Perendaman dilakukan untuk membersihkan kotoran dan memudahkan pengupasan karena air dapat mengurangi getah yang menempel di tangan pada saat dikupas, sehingga daging buah terjaga dari kontaminan kotoran dan getah pisang.

Pisang yang telah dicuci dan disortir pada tahap penyiapan bahan baku dikupas, kemudian diiris tipis-tipis secara memanjang atau melintang, dan ditampung dalam tampah yang diputar dan digeser agar pisang yang sudah diiris tidak menumpuk menjadi satu. 

Pengirisan dilakukan maksimal 10 menit sebelum digoreng untuk menghindari perubahan warna pisang. 

Irisan pisang digoreng dengan minyak goreng dalam jumlah banyak hingga terendam seluruhnya. 

Perbandingan antara minyak goreng dengan pisang adalah 1 Kg irisan pisang membutuhkan 3 liter minyak goreng. 

Penggorengan dilakukan satu kali, saat minyak sudah panas dan diaduk perlahan hingga pisang berwarna kuning keemasan dan renyah. 

Kapasitas penggorengan adalah 3 - 4 kg dalam sekali proses penggorengan.

Hasil penggorengan pertama ditiriskan menggunakan tirisan yang terbuat dari aluminium, bukan dari bambu, karena bambu menyerap minyak dan membuat keripik bagian bawah basah. 

Keripik didiamkan di tirisan sampai minyak yang tertinggal menetes tuntas. Selain itu penirisan tidak boleh ditumpuk terlalu banyak, sebab akan menghambat menetesnya minyak secara tuntas.

Keripik yang telah selesai diolah didinginkan selama kurang lebih 30 menit di dalam ember besar yang memiliki penutup, dan setelah dingin ditutup rapat. 

Ember ini selain sebagai tempat pendinginan sekaligus sebagai wadah penyimpanannya.

Pemberian bumbu dilakukan setelah proses pendinginan, bertujuan untuk menambahkan cita rasa yang bermacam-macam pada keripik pisang. 

Pemberian bumbu ini dilakukan setelah keripik pisang dingin dengan cara menaburkan bumbu berbentuk serbuk ke dalam kantong plastik yang berisi keripik pisang, kemudian diguncang-guncang (shaking) agar bumbu menyebar secara merata. 

Bumbu yang diberikan menyesuaikan permintaan atau  mengikuti tren pasar yang sedang digemari.

Proses terakhir adalah pengemasan yang dilakukan secara curah sebelum pemasaran atau saat keripik pisang dibeli oleh konsumen sesuai dengan banyaknya permintaan. 

Kategori :