LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Penjabat (Pj) Bupati Lampung Barat Drs. Nukman, MM., memimpin rapat penanganan konflik antara warga dan satwa liar Harimau yang terjadi di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS).
Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Pesagi Kantor Bupati pada Rabu 13 Maret 2024 tersebut dihadiri langsung tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Lampung serta tim dari Taman Safari Indonesia
Seperti yang diketahui, konflik satwa liar Harimau yang terjadi di Kecamatan Suoh dan BNS itu telah merenggut dua orang nyawa sekaligus dalam kurun waktu satu bulan.
Peristiwa tersebut terjadi tepat pada tanggal 11 dan 21 Februari lalu.
BACA JUGA:Pj Bupati Lampung Barat Serahkan Bantuan kepada Korban Konflik Harimau Sumatera
Tidak berhenti disitu, tepat pada tanggal 11 Maret lalu, penyerangan hewan buas itu kembali terjadi dan mengakibatkan satu orang warga setempat menjadi korban.
Beruntung, korban berhasil selamat dalam peristiwa tersebut.
Namun korban mengalami luka cukup parah di bagian kepala akibat cakaran hewan tersebut hingga dilarikan ke rumah sakit dan harus mendapat perawatan intensif.
Sejak terjadinya dua peristiwa yang terjadi di bulan Februari lalu, masyarakat mengalami teror ketakutan dan kekhawatiran mendalam.
BACA JUGA:Penerbangan di Bandara MTK Kembali Aktif, Jon Edwar Ajak Warga Gunakan Transportasi Udara
Apalagi, sebagian besar masyarakat di dua kecamatan itu berpenghasilan dari pertanian dan perkebunan yang berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) tempat dimana hewan buas Harimau itu berada.
Sebagai langkah antisipasi, tentu Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat mengimbau para warga untuk sejenak mengurangi aktivitas berkebun terlebih dahulu, sebelum hewan buas tersebut dapat ditangkap dan diamankan.
Sebab, sejak terjadinya dua peristiwa yang merenggut dua orang nyawa warga di bulan Februari lalu, Pemkab Lampung Barat telah membentuk satgas pengamanan untuk menanggulangi hal tersebut.
Berbagai upaya telah dilakukan para anggota satgas, mulai dari membuat trap/jebakan agar hewan buas itu segera ditangkap.
BACA JUGA:Tercatat Sejak Januari-Maret 2024, Realisasi Investasi di Pesisir Barat Capai Rp168 Miliar Lebih