MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung berhasil menangkap seorang wanita yang menjadi joki tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kejaksaan 2023 di Gedung Graha Achava Join, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung.
"Kemarin sekitar pukul 15.00 WIB telah diamankan seorang wanita menjadi joki tes SKD CPNS Kejaksaan," ungkapnya, Selasa 14 November 2023.
Kasipenkum Kejati Lampung, Ricky Ramadhan, mengonfirmasi penangkapan tersebut dan menjelaskan bahwa pelaku berinisial RT berhasil diamankan saat proses registrasi.
"Ya, jadi kami amankan yang bersangkutan dalam pelaksanaan tes di Gedung Graha Achavan Join bersama tim panitia," terangnya.
Ia menjelaskan bahwasanya panitia curiga karena terdapat ketidak cocokan wajah asli dengan foto pada data aplikasi selama registrasi pengambilan PIN.
"Jadi awalnya ini pada saat proses registrasi panitia menemukan ketidak cocokan saat registrasi data. Ketika peserta tersebut akan melakukan registrasi pengambilan PIN, pada aplikasi ditemukan terjadi ketidak cocokan wajah asli dengan foto pada data aplikasinya," kata dia.
Pelaku menyamar sebagai peserta dengan memakai pakaian hitam putih, membawa nomor peserta ujian, dan KTP.
"Jadi modus pelaku dengan mengikuti tes layaknya peserta dengan membawa nomor peserta ujian dan KTP. Ketika memasuki meja registrasi dan dilakukan pemeriksaan wajah juga identitas, wajahnya tidak dapat terdeteksi oleh aplikasi registrasi, maka panitia menyarankan untuk menunggu terlebih dahulu di kursi peserta," ungkapnya.
BACA JUGA:Terkait akan Adanya Pendataan Kendaraan Menunggak Pajak di Lampung, Ini Kata Gubernur Arinal
Tim Panitia menemukan bahwa foto di KTP-nya sama dengan KTP peserta lain yang tertinggal di hari sebelumnya, sehingga pelaku segera diamankan oleh Tim PAM SDO Intelijen.
Pelaku saat ini telah diserahkan ke Mapolda Lampung untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Ketika panitia melakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata diketahui bahwa foto di KTP-nya sama dengan KTP peserta lain yang tertinggal di hari sebelumnya. Setelah itu Tim Panitia menyampaikan kepada Tim PAM SDO Intelijen dan segera mengamankan peserta itu," pungkasnya.*