LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Bayi berjenis kelamin laki-laki usia kandungan 8 bulan anak dari Devi Suryati (32) tidak tertolong meskipun telah dilakukan upaya penyelamatan dari pihak Rumah Sakit Handayani, Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara (Lampura).
Anak dalam kandungan Devi Suyanti terkena tusukan pisau Jaelani (33) warga asal Pekon Gunung Terang, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat, yang merupakan ayahnya sendiri.
Berdasarkan informasi dari Aparat Pekon Pampangan, Kecamatan Sekincau Agung W., Devi Suryati telah dioperasi dengan keadaan anak laki-laki meninggal dunia mengalami luka di bahu kiri 3 cm, dengan berat badan 2,6 kilogram, dan Devi yang saat ini dirawat ruang ICU sudah siuman.
"Bayi malang yang meninggal di dalam rahim ibundanya itu sudah kita makamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Pekon Pampangan, tempat Neneknya Ibu Astuti," ungkapnya.
BACA JUGA:Hasil Lidik Kepolisian, Ini Penyebab Tewasnya Jaelani Usai Tikam Perut Istri yang Tengah Hamil
Sementara pihaknya menyampaikan jika belum dapat melakukan komunikasi sepenuhnya dengan Devi mengingat dirinya masih trauma dan kondisi fisiknya masih lemah.
Sebelumnya Satuan reserse dan kriminal (Satreskrim) Polres Lampung Barat, bersama Kepolisian Sektor (Polsek) Sumberjaya terus melakukan penyelidikan (lidik) terhadap tewasnya Jaelani usai melakukan penusukan terhadap istrinya Devi Suryati (32) yang tengah hamil yang awalnya diinformasikan usia kandungannya empat bulan. Kejadian sekitar pukul 13.00 WIB, Minggu (12 November 2023).
Kasatreskrim Polres Lampung Barat Iptu Juherdi Sumandi, SH., mendampingi Kapolres AKBP Heri Sugeng Priyantho, SIK, MH., mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan dari tiga orang saksi, kemudian meminta keterangan dari Devi Suryati, yang saat ini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Handayani, Kotabumi karena mengalami luka di bagian perut.
”Untuk saksi yang mengetahui setelah kejadian tersebut sudah kami minta keterangan, begitu juga dengan istri korban juga sudah dimintai keterangan awal, perihal tewasnya korban tersebut,” ungkap Juherdi.
BACA JUGA:Sosialisasikan Peraturan Lalulintas Melalui Police Goes to School
Dari keterangan istri korban, untuk motif yang terjadi itu dilandasi beberapa faktor, mulai dari cemburu hingga faktor ekonomi, yang menyebabkan korban Jaelani marah-marah hingga melakukan penikaman ke arah perut korban Devi Suryati.
”Tidak ada saksi yang melihat langsung saat kejadian, sehingga kita baru bisa mengambil keterangan dari Devi Suryati istri korban, untuk keterangannya masalahnya diawali korban Jaelani marah-marah, ada faktor kecemburuan dan juga faktor ekonomi,” kata Juherdi.
Menurut Devi Suryati, lanjut dia, korban Jaelani menghujamkan senjata tajam ke arah perutnya, lalu Devi Suryati mengaku berpura-pura meninggal dunia, pada saat tersebut korban Jaelani mencoba mengakhiri hidupnya dengan senjata tajam yang ia gunakan untuk melukai Devi Suryati.
”Namun semua itu masih keterangan satu orang, kami masih terus melakukan penyelidikan termasuk mendalami keterangan Devi Suryati, termasuk anggota kami sudah melakukan olah TKP untuk mengungkap motif sebenarnya dalam kasus ini, apakah benar-benar murni bunuh diri atau mengarah ke penganiayaan,” tegas Juherdi.
BACA JUGA:Pekon Rawas Bagikan BLT DD Periode Juli-September 2023