PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Dinas Sosial (Dinsos), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mencatat pelaksanaan penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di kabupaten setempat hingga kini masih berlangsung untuk bulan Juli dan Agustus.
Kabid Pemberdayaan Sosial, Dyka Feriansyah mengatakan, penyaluran Bansos BPNT periode Juli-Agustus hingga kini masih berlangsung melalui Bank BRI dan Kantor Pos di kabupaten setempat.
BACA JUGA:Klaim Saldo DANA Kaget Edisi 6 Oktober 2023 Hingga Rp 77 Ribu, Temukan Linknya DISINI!!
“Sekarang masih berlangsung, kita belum menerima data dari Kantor Pos dan Bank BRI terkait realisasi penyaluran Bansos tersebut, hal itu karena belum ada data yang diserahkan ke Dinsos,” kata dia.
Dijelaskannya, penyaluran Bansos BPNT tersebut dilaksanakan langsung oleh pemerintah pusat ke seluruh keluarga penerima manfaat (KPM) di kabupaten setempat melalui Bank BRI dan Kantor Pos.
BACA JUGA:Syarat Pinjaman Bank Mandiri Online di Livin Mandiri Berikut Simulasi Cicilannya
“Penyaluran Bansos yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat itu dilaksanakan langsung ke seluruh KPM tanpa melalui Dinsos, nanti kita baru menerima laporan realisasi baik dari Kantor Pos dan Bank BRI,” jelasnya.
Dikatakannya, kini pihaknya baru memiliki data realisasi penyaluran Bansos BPNT untuk periode Juni, dimana dari jumlah KPM sasaran Bansos mencapai 16.939 KPM dengan rincian Bank BRI sebanyak 16.522 KPM dan Kantor Pos 417 KPM.
BACA JUGA:Ini Tabel Angsuran KUR BRI 2023, Syarat Pinjaman hanya dengan KTP
“Dari jumlah itu, KPM yang menerima Bansos melalui Bank BRI sebanyak 15.814 dan lewat Kantor Pos 383 KPM, dan terealisasi 95,62 persen,” terangnya.
Menurutnya, tidak tercapainya realisasi BPNT hingga 100 persen tersebut, karena ada data KPM yang sudah tidak ditemukan lagi, tapi masih terdata sebagai penerima Bansos.
BACA JUGA:Proyek Talud DAK Rp 19 Miliar Disoal, Dinas PUPR akan Evaluasi
“Kejadian seperti ini memang masih terjadi, mulai dari KPM yang pindah alamat, meninggal dunia atau datanya terhapus oleh sistem saat pelaksanaan penyaluran, jadi setiap penyaluran tidak terealisasi 100 persen,” pungkasnya.*