PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di wilayah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), Jumat (22 September 2023) sekitar pukul 17.15 WIB, di Pekon Negeri Ratu Ngaras, Kecamatan Ngaras, dan hingga Minggu (24 September 2023), titik panas di lokasi itu dipastikan sudah dalam kondisi padam total.
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Pesbar, Dadang Trianahadi, S.P, M.M., mengatakan, kebakaran lahan (semak belukar/kebun campuran) yang terjadi di Pekon Negeri Ratu Ngaras itu berada pada koordinat S - 5,4902015, dan E - 104,197269 dengan luas lahan yang terbakar sekitar 1,5 Hektare yang merupakan lahan Areal Penggunaan Lain (APL), dengan tipe kebakaran permukaan yang diindikasi karena ada unsur kesengajaan.
“Setelah mendapat informasi ada kebakaran lahan itu tim Resort Pengelolaan Hutan (RPH) III, penggarap lahan, dan masyarakat Pekon langsung berupaya melakukan pemadaman api,” katanya, Minggu (24 September 2023).
Dijelaskannya, status lahan yang terbakar itu merupakan tanah marga, dengan pemilik lahan yakni Sundari warga Pekon Pagar Dalam, Kecamatan Ngaras.
BACA JUGA:Seleksi CASN 2023, Ada 16 Formasi Tenaga Teknis di Pesisir Barat, Ini Rinciannya
Lahan itu merupakan bekas Repong Damar yang telah dibuka (ditebang untuk dijadikan lahan pertanian jagung) oleh penggarap yakni Amir warga Pemangku Sidorejo (SP 6) Pekon Gedung Cahya Kuningan, Kecamatan Ngambur.
“Menurut pengakuan dari penggarap lahan itu, bahwa semula lahan tersebut tidak akan dibakar, namun karena khawatir dibakar oleh orang lain, maka timbul niat dari penggarap (Amir) itu untuk membakar lahan dengan penjagaan agar bisa terpantau,” ujarnya.
Ditambahkannya, lahan itu akhirnya dibakar oleh penggarap (Amir) sekitar pukul 17.15 WIB, Jumat (22 September 2023). Tapi, kobaran api menjalar tidak terkendali selepas Maghrib (petang).
Kemudian, RPH III Bengkunat dibawah KPH Pesbar menerima laporan melalui aplikasi Sipongi dan diperkuat laporan via telepon Peratin Mulang Maya dan aparatur Pekon Negeri Ratu Ngaras.
BACA JUGA:Aksi Koboi Mantan Peratin Aniaya Tiga Aparat Pekon Ciptawaras
“Tim RPH III yang terdiri dari Kepala Resort III, Penyuluh Kehutanan, Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat, Ketua KTH dan Personil YABI (Yayasan Badak Indonesia) meluncur ke lokasi kejadian kebakaran lahan itu,” jelasnya.
Masih kata Dadang, personil dengan menggerakkan masyarakat Pekon sekitarnya berupaya untuk memadamkan kebakaran tersebut dengan peralatan seadanya yakni dengan menggunakan sprayer mesin, sprayer baterai serta hand sprayer, dan pemukul pemadam api dari pelepah kelapa/sawit.
Dengan kerjasama Tim KPH Pesisir Barat, aparatur Pekon dan masyarakat setempat, kobaran api di lahan itu bisa dipadamkan sekitar pukul 20.26 WIB.
“Dengan perkiraan luas lahan yang terbakar itu sekitar 1,5 hektare. Ketika itu memang kondisi api belum 100 persen padam, karena masih ada tunggul dan batang lain yang sedikit menyala dan mengepulkan asap,” katanya.
BACA JUGA:Pesisir Barat Miliki Industri Batik Tidak Perlu ke Solo Untuk Buat Batik